SOLOPOS.COM - Sepeda Motor Pemudik Segera Dikirim Balik ke Jakarta. (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO—Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika (Dishubkominfo) Solo memprediksikan puncak arus balik terjadi pada Sabtu (2/8/2014).

Berdasarkan catatan Dishubkominfo Solo, jumlah kendaraan yang melintas di Solo hingga H+1, Kamis (31/7/2014), mencapai 4.913.808 unit. Angka itu meningkat 9,40% bila dibandingkan pada H+1 pada 2013.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Kabid Lalu Lintas Dishubkominfo Solo, Baskoro, saat ditemui wartawan, Kamis, mengungkapkan kepadatan lalu lintas yang terjadi di dalam kota didominasi oleh kendaraan lokal yang ingin mencari kuliner, belanja, dan seterusnya. Menurut dia, peningkatan kendaraan itu terjadi pada siang hingga malam hari.

“Data yang kami catata, jumlah kendaraan yang masuk kota mencapai 2.519.399 unit dan jumlah motor yang keluar kota sebanyak 2.394.409 orang. Total kendaraan yang melintas di Solo mencapai 4.913.808 unit. Pada hari yang sama di tahun lalu, jumlah kendaraan yang melintas mencapai 4.491.761 unit atau meningkat 422.047 unit (9,40%),” ujarnya.

Menurut dia, jumlah kendaraan itu akan terus meningkat hingga Sabtu besok yang merupakan puncak arus balik karena mulai Senin (4/9), sekolah, karyawan, dan pegawai mulai masuk. Terkait dengan peningkatan kendaraan, Baskoro mewaspadai empat jalur rawan macet, seperti simpang empat Fajar Indah, simpang empat Gemblekan, simpang empat Terminal Tirtonadi, dan simpang empat Warung Pelem.

Dia menegaskan berbagai daerah di Solo tidak sampai terjadi kemacetan berjam-jam. Dia memperkirakan kemacetan hanya terjadi paling lama 15 menit, selebihnya hanya padat merayap.

“Sebenarnya jalan di Solo ini sudah didesain antimacet, karena banyak alternatif jalan yang menghubungkan ke jalan-jalan utama lainnya,” jelasnya.

Lebih lanjut, Baskoro menguraikan dengan data kendaraan yang melintas di Solo itu bisa menjadi dasar untuk analisa dan evaluasi kebutuhan kota ke depan, seperti kebutuhan pelebaran jalan, peningkatan jembatan, perluasan areal parkir, kebutuhan kuliner, kebutuhan perhotelan, hingga kebutuhan rekreasi.

“Bila perlu masa operasi pasar modern dan pasar tradisional diperpanjang sampai 24 jam. Semua itu untuk memberi kemudahan kepada pemudik untuk mendapatkan semua akses selama Lebaran,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya