Soloraya
Sabtu, 19 Oktober 2019 - 12:15 WIB

Muhammadiyah Sragen Sebut Bendera Tauhid Belum Tentu HTI

Muh Khodiq Duhri  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Para pengurus Rohis SMKN 2 Sragen dikumpulkan bersama orang tua mereka untuk mendapat pembinaan dari Kodim 0725/Sragen, Polres Sragen dan Disdik Jateng di aula sekolah setempat, Kamis (17/10/2019). (Istimewa - Joko Daryanto)

Solopos.com, SRAGEN — Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sragen angkat bicara terkait polemik pengibaran bendera tauhid pada kain hitam yang identik dengan logo Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) di SMKN 2 Sragen.

Sekretaris PDM Sragen, Dodok Sartono, berharap pemerintah tidak sporadis dengan mengatakan setiap bendera tauhid adalah bendera HTI.

Advertisement

Menurutnya, Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum (Polpum) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Soedarmo, pernah menyatakan dalam bendera HTI terdapat tulisan Hizbut Tahrir Indonesia di bawah kalimat Lailahaillallah.

Sementara pada foto yang beredar di media sosial (medsos), para siswa yang tergabung dalam Rohis SMKN 2 Sragen hanya membentangkan bendera lafal tauhid tanpa disertai tulisan Hizbut Tahrir Indonesia.

“Dalam perspektif kami, karena tidak ada tulisan Hizbut Tahrir Indonesia, maka kami mengatakan itu kalimat tauhid. Kalau menjadi milik partai atau kelompok tertentu harus ada desain atau warna yang berbeda,” jelas Dodok Sartono kepada

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif