SOLOPOS.COM - Mukti junianto, Caleg PSI Dapil Solo V Jebres. (Solopos.com/Kurniawan)

Solopos.com, SOLO–Partai Solidaritas Indonesia (PSI) kembali sukses melahirkan wakil rakyat dari kalangan rakyat biasa.

Setelah pada Pemilu 2019 meloloskan seorang mantan petugas satpam rumah sakit (RS), di Pemilu 2024, PSI sukses mengusung Caleg dengan latar belakang pekerjaan sebagai driver ojek online (Ojol).

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Sosok itu adalah Mukti Junianto, yang maju dari Daerah Pemilihan (Dapil) V Solo yang meliputi Kecamatan Jebres. Saat berbincang dengan Solopos.com baru-baru ini, dia optimistis lolos ke parlemen.

Bahkan, kursi PSI di Dapil itu diklaim kursi tengah-tengah, bukan kursi urutan terakhir dari 12 kursi di dapil tersebut. “Perkiraan saya kursi ke empat atau ke lima di Jebres,” ungkap dia kepada Solopos.com.

Mukti mengatakan sebelum terjun ke politik, dirinya bekerja sebagai tukang las di SMK Mikael Solo. Di tempat itu sudah mengabdikan diri sekitar 15 tahun. “Saya jadi wheelder, tukang las di situ,” aku dia.

Untuk tambahan pemasukan, lima hingga tujuh tahun terakhir Mukti juga bekerja sebagai driver Ojol Maxim. Tapi dia menyesuaikan waktu bekerja sebagai Ojol dan tukang las. Sehingga pekerjaan itu bisa terus berjalan.

“Saya nyambi jadi ojol. Pas waktu luang saya narik ojol, atau pas masuk siang, paginya saya ojol dulu. Saya jadi ojol sejak kali pertama Maxim di Solo, sekitar lima sampai tujuh tahun yang lalu. Sampai sekarang,” kata dia.

Mukti mengawali karier politiknya dengan menjadi sukarelawan pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dia prihatin dengan banyaknya serangan kepada Jokowi. Dalam perjalanannya, dia jatuh hati dengan PSI.

“Dulu saya lihat Pak Jokowi kok diserang kanan-kiri, saya lihatnya mesake. Sejak itu saya aktif di relawan. Lalu jatuh hati di PSI, karena banyak anak muda. Dari segi kampanyenya juga beda dengan parpol lain,” urai dia.

Laki-laki berkepala plonthos itu mengaku orang baru di dunia politik dan parlemen lokal. Tapi dia bertekad memberikan yang terbaik untuk masyarakat Solo. “Saya akan memastkan semuanya tepat sasaran,” tutur dia.

Salah satu persoalan yang kerap Mukti temukan di lapangan yaitu sekolah yang menahan ijazah alumnusnya. Kejadian seperti itu menurut dia biasanya dikarenakan masalah administrasi yang belum selesai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya