Soloraya
Minggu, 28 April 2019 - 11:30 WIB

Mulai Giling, PG Mojo Targetkan Produksi 17.300 Ton Gula

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SRAGEN — Pabrik Gula (PG) PT Mojo Sragen menargetkan bisa memproduksi gula kristal putih (GKP) sebanyak 17.300 ton pada musim giling yang bakal dimulai 8 Mei mendatang.

Dalam musim giling yang berlangsung selama 150 hari itu, PG Mojo menargetkan bisa menggiling tebu sebanyak 230.000 ton dengan rendemen minimal 7,54%.

Advertisement

“Target rendemen minimal 7,54%. Syukur bisa menyentuh 8%. target produksi GKP sebesar 17.300 ton itu sudah meningkat dibanding tahun sebelumnya,” jelas Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IX, Iryanto Hutagaol, dalam sambutannya dalam acara Selametan Pengantin Tebu di PG Mojo Sragen, Sabtu (27/4/2019).

Luasan lahan tebu milik petani yang sudah menjalin kerja sama dengan PG Mojo saat ini mencapai 3.800 hektare. Iryanto menjelaskan kapasitas mesin giling tebu milik PG Mojo mencapai 4.000 ton/hari.

Saat ini, PG Mojo menargetkan penggilingan tebu minimal 3.750 ton/hari. “Kami sudah mengeluarkan biaya Rp225 miliar untuk merevitalisasi PG Mojo selama dua tahun terakhir. Kami harapkan proses giling tebu pada musim ini berjalan lancar,” ucap Iryanto.

Advertisement

Sementara itu, Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, mengatakan sebenarnya luasan lahan tebu di Sragen mencapai 7.635 hektare. Jumlah itu sudah bertambah sekitar 1.500 hektare dibandingkan 2015 lalu.

Akan tetapi, dia tidak memungkiri tidak semua petani bersedia menggiling tebu di PG Mojo. Mereka memilih menggiling tebu di sejumlah pabrik gula di luar Sragen.

“Di Jawa Tengah itu ada lima pabrik gula. Salah satu yang paling besar ya di PG Mojo ini. Sebagai warga Sragen kita harus bisa nguri-nguri sendiri keberadaan PG Mojo ini. Caranya ya dengan membawa tebu hasil panen ke PG Mojo ini. Itu wujud cinta kepada Sragen. Kalau memilih menggiling tebu di pabrik tetangga, itu namanya tidak cinta Sragen. Semua petani tentu tidak ingin tebu dijual murah. Itu bisa dibahas dengan duduk bersama,” ucap Bupati.

Advertisement

Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif