Soloraya
Senin, 29 Juni 2020 - 20:00 WIB

Mulai Juli Candi Prambanan Dibuka Lagi, Anak-Anak hingga Manula Boleh Masuk

Abdul Hamied Razak  /  Harian Jogja  /  Chelin Indra Sushmita  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Candi Prambanan. (Reuters)

Solopos.com, SLEMAN – Objek wisata Candi Prambanan dan Ratu Boko yang terletak di perbatasan Klaten dan Jogja mulai dibuka kembali pada Juli 2020. Pihak pengelola menerima kunjungan wisatawan, namun dalam jumlah terbatas.

Direktur Utama PT. Taman Wisata Candi (TWC), Eddy Setijono, mengatakan uji coba operasional destinasi wisata tersebut dilakukan secara terbatas. Pihaknya membatasi kunjungan wisatawan ke Candi Prambanan dan Ratu Boko selama masa uji coba bagi 1.500 orang.

Advertisement

"Kami tetap berhati-hati, sementara dibuka 20 persen atau 1.500 orang jumlah kunjungan dulu. Untuk pembelian tiket bisa dilakukan 1.000 tiket secara offline dan 500 tiket secara online. Tiket kunjungan, katanya, disediakan di situs web resmi milik PT TWC," katanya kepada wartawan, Senin (29/6/2020).

Dia menjelaskan, uji coba operasional secara terbatas tersebut dilakukan selama dua pekan, dimulai pada 1 Juli 2020. Pengunjung tidak terbatas orang dewasa, tetapi juga anak-anak dan ibu hamil dengan syarat memenuhi protokol kesehatan. Selama di lokasi wisata, pengujung wajib menggunakan masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan.

Advertisement

Dia menjelaskan, uji coba operasional secara terbatas tersebut dilakukan selama dua pekan, dimulai pada 1 Juli 2020. Pengunjung tidak terbatas orang dewasa, tetapi juga anak-anak dan ibu hamil dengan syarat memenuhi protokol kesehatan. Selama di lokasi wisata, pengujung wajib menggunakan masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan.

Bioskop di Solo Grand Mall Segera Dibuka Kembali?

Meskipun syarat di atas mudah, sering kali pengunjung abai saat tiba di lokasi wisata. Oleh karenanya, ia meminta pengunjung disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Advertisement

"Kami melarang pengujung membawa makanan dari luar. Di pintu masuk ada pemeriksaan kecuali makanan konsumsi bayi, diizinkan," katanya.

Kepala Dispar DIY, Singgih Raharjo, menyambut baik terkait persiapan SOP yang diterapkan destinasi wisata Candi Prambanan dan Ratu Boko. Dia memastikan setiap tahapan dan uji operasional terbatas tetap dilakukan monitoring dan evaluasi.

"Jadi ini belum operasional penuh tapi terbatas. Baik dari sisi kapasitas maupun jam operasionalnya," kata Singgih.

Advertisement

Bioskop di Solo Grand Mall Segera Dibuka Kembali?

Uji Coba

Uji coba tersebut dilakukan untuk memastikan wisata di DIY aman bagi wisatawan. Dia berharap, uji coba terbatas di destinasi lainnya di DIY bisa terus dilakukan dilakukan secara terbatas. Diharapkan dengan uji coba tersebut ekonomi masyarakat juga bisa bergerak.

"Kami dalam waktu dekat untuk Sleman menyiapkam uji coba terbatas untuk destinasi wisata Tebing Breksi. Destinasi wisata lainnya juga akan melakukan tahapan-tahapan uji operasional secara terbatas," katanya.

Advertisement

Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) DIY Zaimul Azzah mengapresiasi uji coba operasional di Candi Prambanan dan Ratu Boko. Uji coba digelar setelah pengelola melakukan empat kali simulasi operasional sesuai protokol kesehatan.

"Pengunjung hanya dibolehkan di halaman satu dulu. Tidak boleh naik ke candi. Jumlah pengunjung dibatasi sesuai protap mulai pukul 08.00 hingga 16.00," katanya.

Status KLB Covid-19 Sragen Dicabut Mulai 30 Juni 2020

Status Tanggap Darurat

Wakil Sekretariat Gugus Tugas Covid-19 DIY yang juga Kepala Pelaksana BPBD DIY, Biwara Yuswantara, mengatakan perpanjangan status tanggap darurat non-bencana alam hingga akhir Juli tidak melarang rencana uji coba operasional destinasi wisata.

"Tanggap darurat periode ketiga ini untuk memastikan penanganan aspek kesehatan di lokasi wisata bisa berjalan optimal. Artinya baik status tanggap darurat dan uji coba operasional ini bukan kontradiktif tetapi memastikan uji coba berjalan sisi kesehatan juga dilakukan," katanya.

Dihamili Sepupu, Remaja 14 Tahun Tambah Diperkosa Mertua

Dengan dibukanya kembali lokasi wisata semua pihak harus bahu membahu mencegah penularan Covid-19. Sebab potensi penularan virus tidak hanya di lokasi wisata, tetapi bisa terjadi di transportasi, lokasi belanja, dan lainnya.

"Uji coba ini juga bukan sekadar pengalaman baru bagi pengunjung tetapi juga mengedukasi masyarakat agar meningkatkan pola hidup bersih dan sehat. Semua pihak harus saling mendukung dan bersinergi untuk bersama-sama mencegah penularan baru," katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif