SOLOPOS.COM - Pengunjung bermain di Pantai Karang Payung, Desa Gunturharjo, Kecamatan Paranggupito, Wonogiri, Sabtu (18/5/2024). (Solopos/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRI — Gugusan tebing batuan kars yang menjulang tinggi memecah debur ombak lautan di pantai yang dikenal dengan nama Karangpayung di Desa Gunturharjo, Kecamatan Paranggupito, Wonogiri. Pemandangannya indah dan suasananya begitu damai dan tenang.

Di antara tebing-tebing yang menjadi tepi lautan itu, ada ruang lekukan yang membentuk pantai berpasir putih kecokelatan. Karena keindahan dan ketenangannya, beberapa kalangan menyebut Pantai Karangpayung sebagai hidden gem atau surga tersembunyi di ujung selatan Wonogiri.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Sebutan itu tidak terlalu berlebihan mengingat keindahan alam yang ditawarkan. Juga karena pantai itu memang baru-baru ini saja terjamah manusia. Bebatuan karang dan kars yang masih alami tersebar di beberapa titik pantai menandakan pantai ini masih sangat natural dan unik.

Yang menarik, saat siang dan cuaca panas, pantai ini masih bisa dinikmati pengunjung tanpa harus takut kepanasan atau mengalami kulit gosong. Tebing-tebing yang menjulang tinggi menjadi penuduh dari sinar terik matahari. Tebing-tebing kars yang berada persis di belakang atas pantai itu seperti memayungi pantai.

Kondisi itu sesuai dengan namanya, Karangpayung, karang yang menjadi payung dari terik mentari. Lelah perjalanan selama sekitar 1,5 jam dari pusat Kabupaten Wonogiri pun langsung terbayarkan saat tiba di pantai ini.

Hanya perlu membayar tiket masuk seharga Rp5.000/lembar/orang, pengunjung sudah bisa menikmati pantai ini sejak pagi hingga sore hari. Saat Solopos.com menyambangi pantai tersebut pada Sabtu (18/5/2024), pengunjung cukup ramai.

Mereka yang datang mengendarai sepeda motor bisa langsung sampai di area wisata Pantai Karangpayung. Sementara pengunjung yang menumpang kendaraan roda empat atau mobil, harus berjalan sekitar 500 meter dari tempat parkir menuju bibir pantai.

Akses Jalan Sudah Bagus

Tetapi tak perlu khawatir, pengelola wisata juga menyediakan ojek bagi pengunjung yang datang membawa mobil dan lelah berjalan kaki menuju pantai. Jalan menuju Pantai Karangpayung ini juga cukup aman untuk sepeda motor maupun mobil.

Jalan utama Kecamatan Paranggupito sudah diaspal, begitu juga di Desa Gunturharjo. Sementara jalan dari jalan desa menuju pantai berupa jalan rabat beton.

Sejumah warung juga sudah tersedia di dekat pantai. Beberapa di antaranya masih dalam proses dibangun. Selain itu, ada pula penyewaan tikar atau kursi outdoor yang bisa digunakan untuk bersantai ria di bawah tebing berpasir pantai menghadap lautan lepas.

pantai karangpayung paranggupito wonogiri
Pengunjung bermain di Pantai Karang Payung, Desa Gunturharjo, Kecamatan Paranggupito, Wonogiri, Sabtu (18/5/2024). (Solopos/Muhammad Diky Praditia)

Tak sedikit dari para pengunjung yang membuat konten di media sosial atau sekadar memotret keindahan alam Pantai Karangpayung. Pantai ini menambah deretan wisata pantai indah di Kecamatan Paranggupito selain Pantai Sembukan, Klotok, dan Nampu.

Jarak Pantai Karangpayung dengan Pantai Nampu cukup dekat karena masih berada di satu desa. Sayangnya, pantai-pantai di selatan Wonogiri itu belum bisa diakses dengan kendaraan bus besar.

Pantai Karangpayung mulai ramai dikunjungi wisatawan, tak hanya warga Wonogiri, melainkan juga dari luar daerah. Salah satunya Ririn Wardani yang datang dari Solo. Ia sengaja menyempatkan waktu datang ke Pantai Karangpayung untuk healing atau menghilangkan stres dari jadwal padat pekerjaan sebagai telemarketing.

Pada Sabtu (18/5/2024) itu, ia sengaja cuti dari pekerjaan agar bisa datang di pantai yang dia tahu dari media sosial Instagram. Ia datang bersama sejumlah teman. Menurutnya, Pantai Karangpayung cukup unik dan indah. Keindahan pantai ini sesuai dengan apa yang dibayangkan ketika dia melihatnya melalui video di media sosial.

Pengembangan Sektor Wisata

”Pantainya bagus, cakep. Tetapi cukup jauh kalau dari Solo. Tetap worth it karena emang bagus. Buat sekadar melepas stres, buat healing masih oke. Apalagi enggak terlalu ramai,” kata Ririn saat berbincang dengan Solopos.com di sela-sela menikmati Pantai Karangpayung itu.

Hal yang sama diungkapkan Fadhila Melva, warga Wonogiri. Ia baru-baru ini tahu ada pantai yang menawarkan keindahan itu di Paranggupito. Sebelumnya dia hanya tahu di Paranggupito ada Pantai Sembukan, Klotok, dan Nampu saja.

Terpisah, Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, mengatakan Pemkab Wonogiri tengah berupaya mengembangkan sektor pariwisata di Wonogiri selatan secara bertahap. Hal itu dimulai dari pembangunan infrastruktur jalan di Paranggupito beberapa tahun lalu.

Kemudian revitalisasi Pantai Sembukan dan Klotok sembari mendorong desa wisata bertumbuh di Desa Paranggupito. Menurut dia, sekarang tingkat kunjungan wisata di Paranggupito sudah meningkat dibandingkan tahun-tahun lalu.

Dampaknya, pelaku usaha mikro mulai tumbuh di kawasan wisata. Sebelumnya, meski Paranggupito memiliki kekayaan alam indah, jarang orang mau berkunjung ke sana.

Pantauan Solopos.com pada Sabtu (18/5/2024), kunjungan wisata di Pantai Klotok dan Sembukan memang cukup ramai. Dibandingkan dua tahun lalu, sekarang dua pantai itu sudah banyak tenda-tenda pedagang.

“Kami sudah membuka untuk swasta untuk mengembangkan wisata di sana, tetapi siapa yang berani dengan kondisi yang seperti itu,” kata Joko Sutopo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya