SOLOPOS.COM - Ketua Umum Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) Indonesia, Mohammad Zahri (tengah) didampingi oleh Ketua Panitia (OC) Munas V JSIT Indonesia sekaligus Ketua Wilayah JSIT Jawa Tengah, Sigit Cahyantoro dan Humas JSIT Indonesia, Eko Febrianto, dalam jumpa pers Munas JSIT ke-5 di RM Padang Sederhana Solo, Sabtu (11/12/2021). (Solopos.com/Mariyana Ricky P.D.)

Solopos.com SOLO — Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) Indonesia mengagendakan Musyawarah Nasional (Munas) ke-5 di Lor In Solo Hotel, 20-24 Desember 2021. Agenda utama dalam kegiatan tersebut adalah reorganisasi kepemimpinan.

Selain itu penyusunan arah kebijakan organisasi yang menjadi panduan pengurus baru dalam menyusun program kerja empat tahun ke depan. Kemudian, penyusunan rekomendasi menyikapi perkembangan pendidikan di Indonesia dan global.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Ketua Umum JSIT Indonesia, Mohammad Zahri, mengatakan Munas bertujuan memberikan semangat di tengah situasi sulit Pandemi Covid-19 agar kokoh, selain menjadikannya sebagai peluang.

“Kalau JSIT kokoh secara organisasi, tata kelola, dan jaringan keanggotaan maka bisa meningkatkan kualitas. Salah satunya, menaikkan standar kualitas pembelajaran online. Makanya, kami menyediakan learning management system dan platform pembelajaran digital untuk ke depan,” kata dia, dalam jumpa pers di RM Padang Sederhana Solo, Sabtu (11/12/2021).

Baca Juga: Plafon SDN Joyotakan Solo Jebol, Gibran Diminta Lakukan Ini

Zahri menyampaikan setelah pemerintah memutuskan meniadakan pembelajaran tatap muka (PTM) pada Maret 2020, JSIT telah membuat empat program utama guna menopang pelayanan kepada siswa selama pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau daring.

Pertama, penyusunan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis untuk siswa dan orang tua. Kedua, membuat lembaga layanan konseling untuk melayani para guru dan wali murid yang mengalami kendala saat belajar daring.

“Kemudian, kami juga membuat layanan sosial. Ada departemen sosial kemanusiaan di JSIT yang menghimpun dana dari anggota untuk mendukung guru-guru yang terdampak Pandemi Covid-19. Lalu yang keempat, seperti yang saya sampaikan tadi, pembuatan platform pembelajaran digital,” tutur Zahri.

Baca Juga: Pemudik Nataru Masuk Solo Diperiksa di 4 Check Point, Ini Lokasinya

Ketua Panitia (OC) Munas V JSIT Indonesia sekaligus Ketua Wilayah JSIT Jawa Tengah, Sigit Cahyantoro, menyampaikan Pengurus JSIT wilayah dari 34 provinsi di seluruh Indonesia akan hadir. Selain itu, akan ada pula Seminar 4 Pilar Kebangsaan, Konferensi ICIE (International Conference on Islamic Education), Webinar Parenting Menjadi Orangtua Interaktif untuk Generasi Emas 2045 dan Webinar Pendidikan Peta Jalan Pendidikan 2020-2035.

Humas JSIT Indonesia, Eko Febrianto, mengatakan jumlah anggota JSIT hingga saat ini mencapai 2.349 sekolah di 34 provinsi. Fokus utama organisasi adalah pemberdayaan guru dan kepala sekolah guna meningkatkan kualitas pendidikan.

“Sebanyak 60-70 persen kesuksesan sekolah tergantung pada guru. Sehingga, pemberdayaan guru dan kepala sekolah sangat penting. Sejak berdiri pada 2003 hingga saat ini, pertumbuhan sekolah islam terpadu relatif cepat. Artinya respons masyarakat sangat baik,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya