Solopos.com, SOLO -- Agenda Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada Kota Solo yang akan digelar pada 9 Desember 2020 ternyata menjadi magnet kuat bagi sejumlah orang untuk turut serta dalam perhelatan akbar itu.
Sejumlah sosok baru dan lama bermunculan untuk meramaikan bursa cawali-cawawali dalam Pilkada Solo tahun ini.
Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024
Sebut saja nama Gibran Rakabuming Raka, putra Presiden Joko Widodo (Jokowi), yang sebelumnya tidak pernah berkecimpung di dunia politik, kini sudah resmi diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sebagai cawali.
Solopos Hari Ini: Perbaiki PJJ, Mas Menteri
Ada juga dua almarhum Pakubuwono (PB) XII --dulu Raja Keraton Solo-- yakni B.R.A. Putri Woelan Sari Dewi dan B.R.M. Suryo Syailendra Soepomo. Namun kedua cucu PB XII itu belum mendapatkan kendaraan untuk maju sebagai cawali/cawawali.
Di sisi lain, satu per satu partai politik (parpol) pemilik kursi di DPRD Solo memberikan surat rekomendasi cawali-cawawali kepada pasangan Gibran Rakabuming dan Teguh Prakosa yang diusung PDIP.
Kekuatan PDIP semakin bertambah, dan peluang terbentuknya koalisi gabungan parpol nyaris tertutup.
Serahkan Rekomendasi Ke Gibran-Teguh, Kader PSI Solo Ngonthel Dari Mojosongo ke Stadion Sriwedari
Di tengah dinamika yang terjadi, muncul sosok baru bernama Astrid S. Suntani, yang juga ingin berlaga dalam Pilkada Solo.
Pusat Etika Timur untuk Dunia
Perempuan yang pernah bekerja di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu mendeklarasikan diri ingin menjadi wali Kota Solo periode 2020-2025, Minggu (9/8/2020) malam.
Astrid S. Suntani mengaku ingin menjadikan Solo sebagai pusat etika timur untuk dunia. Astrid pun menyatakan siap bila harus berhadapan dengan putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Saya sangat siap [menghadapi Gibran]. Sebetulnya langkah saya ingin maju di Pilkada Solo ini kan ingin menjaga martabat dari Presiden kita, Bapak Jokowi. Saya sering baca melihat di Youtube, Google dan media lain, putra Pak Presiden ini tidak dapat lawan. Saya ingin menjadikan semua warga Solo dan umat manusia hidup saling menghormati, menghargai. Tak ada saling fitnah dan membuli," ujar dia saat ditemui
Polisi Terjunkan 1 Peleton Brimob Amankan Kampung Mertodranan Solo Seusai Kericuhan
Dia menilai setiap warga negara Indonesia mempunyai hak dan kesempatan yang sama untuk meramaikan bursa Pilkada Solo.
"Pak Presiden kan welcome dalam hal ini. Makanya saya ingin menjaga martabat dari Pak Presiden. Daripada kita mem-bully kan lebih baik mencalonkan diri. Agar putra Pak Jokowi tidak melawan kotak kosong. Selain itu langkah saya maju juga untuk menjaga marwah demokrasi di Indonesia," urai dia.