Soloraya
Selasa, 13 September 2011 - 13:20 WIB

Muncul gendawon, kualitas air WGM dipertanyakan

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Nelayan pulang dari karamba di tengah perairan Waduk Gajah Mungkur (WGM) Wonogiri, Senin (12/9/2011). (JIBI/SOLOPOS/Suharsih)

Wonogiri (Solopos.com)--Kalangan pengusaha peternakan ikan di karamba Waduk Gajah Mungkur (WGM) mulai mempertanyakan kelayakan air di waduk tersebut untuk beternak ikan.

Advertisement

Hal itu menyusul munculnya gendawon (sejenis lumut atau lendir) yang menutup jaring-jaring atau net di karamba selama beberapa bulan terakhir.

Salah satu pengusaha peternakan ikan tersebut, Panut Boma Sunardja, saat berbincang dengan wartawan di karamba Pantai Cakaran, perairan WGM, Senin (12/9/2011) mengungkapkan gendawon itu sangat mengganggu pertumbuhan ikan-ikan di karamba.

Advertisement

Salah satu pengusaha peternakan ikan tersebut, Panut Boma Sunardja, saat berbincang dengan wartawan di karamba Pantai Cakaran, perairan WGM, Senin (12/9/2011) mengungkapkan gendawon itu sangat mengganggu pertumbuhan ikan-ikan di karamba.

Lendirnya menempel pada jaring-jaring net dan menutup sirkulasi udara yang sangat diperlukan ikan untuk hidup.

“Saya tidak tahu apa penyebab munculnya gendawon itu. Baru mulai ada tahun ini, tepatnya sejak sekitar delapan bulan lalu. Saya jadi bertanya-tanya apakah mungkin perairan di sini sudah tidak layak untuk beternak ikan. Tapi ini hanya kecurigaan pribadi saya dan tidak didukung fakta-fakta yang ilmiah,” jelas Boma.

Advertisement

Kondisi itu, diakui Boma memang belum sampai menurunkan produksi ikan di karamba miliknya. Keberadaan gendawon itu diketahui sejak dini, sehinga bisa dilakukan langkah antisipasi dengan membersihkan net-net di karamba dua kali sehari. Tapi itu cukup merepotkan dan membutuhkan tambahan tenaga.

“Saya punya sekitar 70 jaring yang harus dibersihkan setiap hari. Jika tidak, ikan-ikan saya bisa mati karena kehabisan udara,” jelas dia.

Terpisah, Kepala Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan (Disnakperla) Wonogiri, Rully Pramono Retno mengaku belum menerima laporan dari nelayan maupun pengusaha peternakan ikan di karamba mengenai munculnya gendawon.

Advertisement

Namun yang jelas, Rully mengungkapkan munculnya gendawon sebenarnya merupakan proses alam yang terjadi karena surutnya air waduk dan tidak ada pergantian air.

“Jadi bukan karena adanya penumpukan limbah kimia atau sejenisnya. Itu karena proses alam. Gendawon itu merupakan sejenis tanaman atau lumut yang jika dalam jumlah banyak memang bisa mengotori jaring. Ini terjadi karena airnya surut dan tidak ada hujan dalam waktu lama sehingga tidak ada pergantian air,” jelas Rully.

Rully menambahkan tidak ada yang bisa dilakukan nelayan selain harus rajin-rajin membersihkan jaring. Rully mengaku yakin nanti saat musim hujan, gendawon akan hilang.

Advertisement

(shs)

Advertisement
Kata Kunci : Air Keramba WGM Wonogiri
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif