Soloraya
Selasa, 19 Oktober 2021 - 23:52 WIB

Muncul Klaster Covid-19 di Sekolah Solo, Tes Acak bakal Diperluas

Chrisna Chaniscara  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas kebersihan menyemprotkan disinfektan dengan metode pengasapan fogging pada ruang guru SD Negeri Danukusuman, Solo, Selasa (19/10/2021). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kota Solo berencana memperluas tes acak ke sekolah dengan jumlah sampel lebih banyak untuk antisipasi bertambahnya klaster penularan virus corona.

Seperti diketahui, klaster Covid-19 muncul di lima SD berdasarkan hasil tes acak di sejumlah sekolah penyelenggara pembelajaran tatap muka (PTM) pertengahan Oktober lalu. Sebanyak 47 warga sekolah terkonfirmasi positif Covid-19 dari tes acak maupun pelacakan kontak erat.

Advertisement

Terkait itu, Satgas akan mengevaluasi aturan dan pelaksanaan PTM terbatas. Selain evaluasi, Satgas bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berencana meneruskan program tes acak di sekolah penyelenggara PTM.

Baca Juga: Muncul Klaster Covid-19, Aturan PTM di Sekolah Solo Berubah?

Advertisement

Baca Juga: Muncul Klaster Covid-19, Aturan PTM di Sekolah Solo Berubah?

Ketua pelaksana Satgas Covid-19 Kota Solo, Ahyani, mengatakan evaluasi PTM perlu dilakukan untuk mengantisipasi meluasnya klaster di sekolah. Ahyani memastikan sejauh ini evaluasi tidak bermuara pada pemberhentian PTM secara total, melainkan pengetatan protokol kesehatan saat pembelajaran.

“PTM perlu dilakukan pengendalian seketat mungkin. Risiko yang ada saat PTM harus dikelola agar tak sampai merugikan para pesertanya,” ujar Ahyani saat ditemui wartawan di Balai Kota Solo, Senin (18/10/2021) petang.

Advertisement

Baca Juga: Klaster PTM Solo, Ini Data Sebaran Kasus Covid-19 di 5 Sekolah

Belakangan muncul pula alternatif PTM di ruang terbuka untuk meminimalkan risiko penularan Covid-19 yang bisa berujung munculnya klaster di sekolah Kota Solo. Masukan-masukan terkait PTM bakal diolah Pemkot untuk menjadi bahan regulasi terbaru.

“Kami perlu mengamati, kebiasaan anak saat jam sekolah dan di luar sekolah itu seperti apa. Interaksinya sejauh mana. Tidak dimungkiri, sekarang keramaian mulai muncul di ruang-ruang publik, sudah seperti masa tanpa Covid-19,” tutur Ahyani.

Advertisement

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, mengatakan sumber penularan Covid-19 yang memicu klaster PTM bisa saja tak terjadi di sekolah, melainkan di lingkungan rumah maupun tempat publik.

Baca Juga: Klaster PTM Muncul di Solo, DPRD Desak Vaksinasi Anak SD Disegerakan

Oleh karena itu, DKK memandang pentingnya penambahan tes acak maupun pelacakan kontak (tracing) untuk memutus mata rantai penularan virus. Ning, sapaan akrabnya mengatakan tes acak terkait pelaksanaan PTM tak akan berhenti di 29 sekolah yang kemarin.

Advertisement

Kegiatan PTM Jalan Terus

“Rencana akan kami lakukan lagi di sekolah lain. Kalau tidak dengan program Kemenkes ya kami inisiatif sendiri. Ini penting untuk memastikan keamanan saat pembelajaran,” ujarnya.

Pantauan Solopos.com, Selasa, kegiatan PTM di sekolah lain yang tidak ada klaster Covid-19 di Solo tetap berjalan seperti biasa. Pemkot sebelumnya telah menjamin tak akan menghambat PTM di sekolah yang tak ditemui kasus Covid-19.

Baca Juga: Waduh, Gibran Pergoki Siswa SD Solo Keluyuran Beli Es Kapal Seusai PTM

Pada sisi lain, penyemprotan disinfektan mulai dilakukan di sekolah-sekolah yang muncul kasus corona. Kepala SDN Danukusuman, Sugiyarto, mengatakan fogging bakal rutin dilakukan selama penutupan sekolah sebulan ke depan.

Di SD tersebut, ada 11 kasus positif Covid-19 yang terdiri dari 10 siswa dan satu keluarga penjaga sekolah. “Mulai hari ini fogging kami lakukan agar persebaran virus tak meluas. Anak-anak juga diharapkan bisa lebih terjamin kesehatannya saat kembali sekolah nanti.”

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif