Soloraya
Selasa, 8 Agustus 2023 - 19:53 WIB

Murah dan Ramah Difabel, BRT Trans Jateng Solo-Wonogiri Resmi Diluncurkan

Brand Content  /  Ika Yuniati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - BRT Trans Jateng Koridor VII Solo-Sukoharjo-Wonogiri dan sebaliknya dianggap sudah bagus dan nyaman bagi difabel. (Istimewa).

Solopos.com, WONOGIRI — Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meresmikan bus rapid transit (BRT) Trans Jateng Koridor VII dengan rute layanan Solo-Sukoharjo-Wonogiri di Alun-alun Giri Krida Bakti, Selasa (8/8/2023).

Disabilitas di wilayah Wonogiri dan sekitarnya menyambut baik diluncurkannya secara resmi BRT Trans Jateng tersebut.

Advertisement

Mereka bersyukur, moda transportasi umum yang diinisiasi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo itu ramah disabilitas. Diketahui, BRT Trans Jateng dengan rute tersebut diresmikan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, di Alun-alun Wonogiri, Selasa (8/8/2023).

“Busnya ada akses difabel. Jadi untuk nanti bisa mandiri, mau kemana, tidak perlu diantar,” kata anggota Forum Difabel Kabupaten Wonogiri, Eni Widyastuti usai peresmian BRT Trans Jateng Wonogiri-Sukoharjo-Solo di lokasi.

Menurutnya, dulu sebelum ada BRT Trans Jateng, ia harus naik bus biasa atau tanpa fasilitas ramah disabilitas. Kadang, difabel harus digendong atau berdesakan. Saat turun, kadang ia harus turun ke bawah atau mengesot.

Advertisement

“Sangat membantu difabel. Kalau dulu kan, difabel kalau mau keluar-keluar, enggak ada transportasi yang accessable. Kalau sekarang ada akses, jadi bisa keluar-keluar,” imbuhnya.

Kini, setelah ada bus, ia berencana memanfaatkan bus untuk pergi cari dagangan, atau ke suatu tempat dengan nyaman. Terlebih di bus juga ada CCTV dan bersih.

“Pak Ganjar, sekarang saya bisa piknik. Ke mana-mana naik bus. Mantap, pak,” ujarnya.

Ketua Forum Difabel Kabupaten Wonogiri Sutadi menilai, BRT Trans Jateng sudah bagus dan nyaman bagi difabel. Selain juga, pengemudi dalam berkendara juga hati-hati.

Advertisement

“Kami para difabel itu, perjalannya [naik BRT] merasa nyaman,” kata Sutadi di lokasi peresmian bus.

Ia berharap bus terus ramah dengan difabel karena sangat membantu kalangannya di Kabupaten Wonogiri. Ia juga berharap bus dengan akses difabel bisa lebih banyak ke depannya.

Upaya Memberi Aksesibilitas Masyarakat Tiga Daerah

Ganjar mengatakan, Trans Jateng ini merupakan jawaban dari pemerintah untuk memberi aksesibilitas bagi masyarakat di tiga daerah tersebut.

“Pas di akhir saya menjabat kami launching yang terakhir sehingga menggenapkan seluruh program, sehingga lengkap. Mudah-mudahan bermanfaat,” ujarnya usai menjajal armada Trans Jateng dari Wonogiri ke Sukoharjo.

Advertisement

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan, dari BRT koridor Wonogiri-Sukoharjo-Solo ini harapannya masyarakat terbantu. Mulai dari difabel, buruh, pelajar, veteran dan sebagainya.

“Mudah-mudahan ini bermanfaat untuk koridor Wonogiri-Sukoharjo-Solo. Inilah ikhtiar kita, saya, dan pak Wagub (Taj Yasin Maimoen) Gus Yasin yang mencoba atau menyelesaikan satu-persatu, tentu dengan bantuan bupati-wali kota, pusat,” ujar Ganjar dalam sambutannya.

Di koridor ini, total dioperasionalkan 12 unit armada, 2 armada ramah difabel, dan satu armada cadangan. 14 unit armada tersebut akan beroperasi mulai pukul 05.00 WIB hingga 19.00 WIB, setiap hari. Bus berangkat dari Terminal Tirtonadi Solo hingga Terminal Tipe C Wonogiri.

Ganjar mengatakan, Trans Jateng koridor VII ini juga menggunakan tarif yang sama dengan koridor lainnya. Tarifnya yakni Rp2.000 untuk pelajar, buruh, dan veteran. Sedangkan penumpang umum dikenakan tarif Rp4.000.

Advertisement
BRT Trans Jateng Koridor VII terintegrasi dengan layanan Trans Jateng rute Solo-Sumberlawang di Terminal Tipe A Tirtonadi dan transportasi umum di sekitarnya. (Istimewa).

“Kami masih mendedikasikan kepada kawan-kawan buruh, pelajar, orang-orang tua, veteran dengan tarif khusus sebagai sebuah tindakan afirmasi kepada mereka,” katanya.

Selama masa promo, tarif Trans Jateng rute Solo-Sukoharjo-Wonogiri digratiskan selama sepekan mulai, Selasa-Minggu (8-15/8/2023).

Koridor VII ini terintegrasi dengan layanan Trans Jateng rute Solo-Sumberlawang di Terminal Tipe A Tirtonadi dan transportasi umum di sekitarnya. Sehingga layanan ini semakin mengkoneksikan wilayah yang ada di Jateng.

“Koridor ini mudah-mudahan akan terus berjalan dan terintegrasi dengan layanan yang ada di daerah. Umpama angkutan-angkutan yang masuk ke desa. Sehingga warga itu kalau pergi dari titik ke titik tidak mengalami kesulitan,” ucap Ganjar.

Trans Jateng diharapkan bisa memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh masyarakat tanpa membeda-bedakan. Ganjar pun titip pesan kepada para kru bus untuk selalu ramah dan tetap menjaga kebersihan.

“Dari sisi kebersihan saya mengingatkan terus menerus pada pelayannya untuk menjaga standar minimal. Maka tadi saya cek di tas kru isinya sarung tangan, alat pembersih. Itu kewajiban yang harus mereka lakukan,” kata Gubernur Jateng dua periode itu.

Advertisement

BRT Trans Jateng memiliki berbagai fasilitas memadai untuk kenyamanan dan keamanan penumpang. Seperti GPS, kamera pengawas, hingga perlengkapan medis di Kotak Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K).

Dengan diresmikannya koridor baru ini, Trans Jateng kini melayani 7 rute perjalanan. Di antaranya Semarang-Bawen, Purwokerto-Purbalingga, Semarang-Kendal, Magelang-Purworejo, Solo-Sragen, Semarang-Grobogan, dan terbaru Solo-Sukoharjo-Wonogiri.

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jateng Henggar Budi Anggoro dalam sambutannya mengatakan, koridor Wonogiri-Sukoharjo-Solo ini merupakan koridor ke tujuh.

Enam koridor yang sudah beroperasi lebih dulu antara lain Koridor 1 Bawen (Ungaran)-Tawang (Semarang), Koridor 2 Bulupitu (Purwokerto)-Bukateja (Purbalingga), Koridor 3 Bahurekso (Kendal)-Mangkang (Semarang), Koridor 4 Surakarta-Sragen, Koridor 5 Kutoarjo (Purworejo)-Borobudur (Magelang), dan Koridor 6 Halte Penggaron (Semarang)-Terminal Godong (Grobogan).

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif