SOLOPOS.COM - Unit bus rapid transit (BRT) Transjateng rute Solo-Wonogiri diuji coba secara terbatas di Terminal Tirtonadi, Solo, Selasa (25/7/2023). (Istimewa/ Dokumentasi Balai Transportasi Jawa Tengah)
Solopos.com, SEMARANG — Masyarakat yang hendak bepergian dari Kota Solo ke Wonogiri atau sebaliknya bakal bisa naik Bus Rapid Transit (BRT) Trans Jateng rute Solo-Sukoharjo-Wonogiri. Transportasi massa itu akan diresmikan pada Selasa (8/8/2023).
BRT Trans Jateng rute Solo-Wonogiri akan melewati Sukoharjo sehingga diharapkan dapat semakin meningkatkan mobilitas masyarakat menggunakan angkutan umum, khususnya Trans Jateng.
Pemilihan rute Solo-Wonogiri karena wilayah tersebut terdapat banyak sentra industri, pemerintahan, sekolah dan kampus. Apalagi, Solo-Wonogiri juga dilalui KA Batara Kresna sehingga penumpang kedua moda bisa mudah melanjutkan perjalanan.
Hal ini bentuk tanggung jawab Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk penyediaan alat transportasi berbasis jalan yang aman, nyaman, tertib, teratur, dan biaya terjangkau.
Hal ini bentuk tanggung jawab Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk penyediaan alat transportasi berbasis jalan yang aman, nyaman, tertib, teratur, dan biaya terjangkau.
Total 14 unit BRT Trans Jateng rute Solo-Wonogiri akan melayani masyarakat umum setiap hari mulai pukul 05.00 WIB-19.00 WIB. Dua bus di antara merupakan bus ramah difabel.
Bus dari Solo akan berangkat dari Terminal Tirtonadi dengan tujuan akhir Terminal Wonogiri, demikian sebaliknya bus dari Wonogiri menuju Solo. Di dalam bus juga dilengkapi kamera pemantau dan GPS untuk meningkatkan keamanan dan keselamatan penumpang.
BRT Trans Jateng rute Solo-Sukoharjo-Wonogiri akan memberikan promo gratis pelayanan selama enam hari pertama untuk seluruh pengguna jasa dalam rangka sosialisasi layanan tersebut.
Setelah itu, tiket BRT Trans Jateng akan dijual Rp4.000 untuk masyarakat umum sedangkan pelajar/buruh/veteran cukup membayar Rp2.000. Sistem pembayaran dapat dilakukan secara tunai dan nontunai.
Pembayaran nontunai bisa menggunakan QRIS dengan m-Banking dan dompet digital lainnya, aplikasi Si Anteng pada fitur beli tiket, atau tapping kartu dengan KMT, E-Money, Flazz, Brizzi, dan Tap Cash.
Seperti diketahui, operasional layanan BRT Trans Jateng ini menggunakan sistem buy the service atau membeli layanan dengan memberdayakan operator angkutan yang sebelumnya telah memberikan pelayanan.
Operator Layanan BRT Trans Jateng rute Solo-Wonogiri ini dikelola para operator yang selama ini melayani rute yang dilewati. Secara kontraktual diwakili oleh PT Tunggal Dara Putera Sejahtera.
Layanan Trans Jateng sebagai bentuk implementasi program unggulan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah tahun 2018-2023. Layanan BRT Trans Jateng rute Solo-Sukoharjo-Wonogiri menjadi koridor ke-7 dalam RPJMD Provinsi Jawa Tengah tahun 2018-2023.
Sebelumnya sudah diluncurkan 6 koridor, yakni Semarang-Bawen pada 2017, Purwokerto-Purbalingga pada 2018, Semarang-Kendal pada 2019, Magelang-Purworejo pada 2020, Solo-Sragen pada 2020, dan Semarang-Grobogan pada 2021.
Secara umum tujuan pelayanan Trans Jateng kawasan Soloraya, khususnya rute Solo-Sukoharjo-Wonogiri diharapkan dapat meningkatkan perpindahan pengguna kendaraan pribadi yang beralih menggunakan angkutan umum khususnya Trans Jateng.
Tren tingkat perpindahan pengguna Trans Jateng atau yang beralih dari kendaraan pribadi ke Trans Jateng terus meningkat. Pada 2021 sebesar 46,39% kemudian meningkat di tahun 2022 menjadi 48,16% atau sebanyak 3.025.427 penumpang dalam satu tahun.
Kondisi ini, lanjutnya, dapat meminimalkan permasalahan lalu lintas, mengurangi polusi udara, mengurangi subsidi BBM, dan mengurangi pengeluaran masyarakat di sektor transportasi sehingga dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan pokok lainnya.