SOLOPOS.COM - Para seniman mural dan grafiti melukis tembok Kantor Ajenrem 074 Solo yang menghadap Jalan Ahmad Yani Solo, beberapa hari yang lalu. (Istimewa)
Solopos.com, SOLO—Suasana berbeda terlihat di dinding tembok Kantor Ajenrem 074 Solo yang menghadap Jalan Ahmad Yani Solo. Bila biasanya dinding itu selalu kotor, kini berubah cerah. Gambar bertema perjuangan kemerdekaan dan budaya nusantara terlukis indah.
Lukisan tersebut merupakan karya para seniman mural dan grafiti Solo. Mereka melukis tembok tersebut dalam rangka lomba yang digelar Korem 074/Warastratama memeriahkan HUT ke-78 Kemerdekaan RI, dan menyongsong Hari Kesaktian Pancasila.
Dinding tembok itu selama ini selalu menjadi sasaran coret-coret, tulisan, hingga penempelan stiker maupun poster oleh orang tidak bertanggung jawab. Sebab letaknya sangat strategis di pinggir jalan besar, serta terdapat trotoar bagi pejalan kaki didekatnya.
Kondisi itu tentu saja menyuguhkan pemandangan tidak sedap bagi setiap orang yang melihatnya, terutama pengguna jalan yang melintas di Jalan Ahmad Yani Solo. Namun kini kondisi penuh kesuraman tembok Ajenrem 074 Solo sudah jauh berbeda.
Berganti dengan mural dan grafiti cantik yang menceritakan tentang perjuangan Kemedekaan Indonesia dan warisan budaya Nusantara. Gambar itu merupakan karya para seniman mural dan grafiti peserta lomba menyambut Hari Kesaktian Pancasila.
Lomba digelar pada Rabu-Kamis (30-31/8/2023) dengan diikuti 40 tim dan enam writers jamming. Komandan Korem 074/Warastratama, Kolonel Inf Ali Akhwan membuka lomba itu dengan ikut melukis dinding tembok tersebut menggunakan cat semprot.
Tembok yang menjadi media lomba sepanjang 160 meter dengan tinggi 2,5 meter. Dalam lomba tersebut Korem 074/Warastratama menggandeng produsen cat Indaco. Seluruh peserta wajib menggunakan cat ini dalam membuat mural serta grafiti.
Ada lima cat dekoratif atau cat tembok kemasan satu kilogram serta lima produk cat semprot yang disediakan. Presiden Direktur Indaco, Iwan Adranacus, mengatakan kerja sama dengan Korem 074/Warastratama untuk merevitalisasi bagian ruang publik.
Melalui seni mural dan grafiti diharapkan area itu menjadi hidup dan menarik, tidak terkesan suram dan terlantar. Selain itu lomba untuk memberikan wadah kepada para seniman jalanan untuk mengekspresikan bakat mereka dan memberi penghargaan.
“Melalui event ini kami berharap dapat memberikan platform bagi seniman jalanan memperlihatkan bakat, dan memberikan kesempatan masyarakat umum untuk menghargai, menikmati, meningkatkan kesadaran dan apresiasi seni jalanan,” urai dia.