SOLOPOS.COM - Murid SD di Sukabumi, Cepogo, Boyolali, berjalan di tengah hujan abu, Selasa (14/3/2023). (Istimewa)

Solopos.com, BOYOLALI — Hujan abu tipis terjadi di lereng timur Merapi tepatnya di Desa Sukabumi, Cepogo, Boyolali, akibat guguran awan panas pada Selasa (14/3/2023) pagi.

Akibatnya, murid yang telajur berangkat untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka di sekolah di wilayah itu dipulangkan lebih awal. Kepala SDN Sukabumi, Sri Purwanti, mengungkapkan hujan abu tipis terjadi pada pukul 07.00 WIB.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Kebetulan, hujan abu juga berbarengan dengan try out ketiga untuk ujian sekolah. Sehingga untuk siswa kelas I-III belajar di rumah karena ruangannya dipakai untuk ujian.

“Jadi guru memberikan tugas melalui HP. Untuk kelas IV dan V tadi sempat masuk, absen dan sempat kegiatan rutin lalu dipulangkan jam 8 [pukul 08.00 WIB],” ujarnya saat berbincang dengan Solopos.com di sekolahnya, Senin.

Ia mengungkapkan dipulangkannya siswa karena terjadi hujan abu dari Gunung Merapi di wilayah Sukabumi, Cepogo, Boyolali. Walaupun terjadi hujan abu, Sri mengungkapkan tidak ada raut ketakutan atau kekhawatiran dari anak-anak.

“Memang jika terjadi sesuai hal seperti letusan Merapi, kami terbiasa ya, diinstruksikan dari atas yang harus diselamatkan paling utama adalah anak-anak,” ujarnya.

Ia mengungkapkan hujan abu pada Selasa pagi memang ringan, akan tetapi beberapa anak terpantau tidak membawa masker. Sekolah kemudian memberi orang tua lewat grup Whatsapp kelas agar mereka menjemput anak masing-masing.

“Apabila belum menjemput, nanti guru atau penjaga sekolah yang mengantarkan,” terangnya. Sementara itu, salah satu warga Sukabumi, Boyolali, Warsito, 78, mengungkapkan cucu yang duduk di kelas V SDN Sukabumi dipulangkan dari sekolah lebih awal gegara hujan abu Merapi.

Hujan Abu Setengah Jam

“Tapi tadi cucu saya dipulangkan karena hujan abu ini tadi. Cucu saya kelas V, jam 8 [pukul 08.00 WIB] sudah pulang,” jelasnya. Lebih lanjut, ia mengatakan hujan abu di tempatnya hanya berlangsung setengah jam dan tidak mengganggu aktivitas warga.

“Sebelum ada hujan abu juga tidak ada suara. Sejak Sabtu ada erupsi baru kali ini hujan abu,” ujarnya saat berbincang dengan Solopos.com di Sukabumi.

Ia mengungkapkan pada saat kejadian hujan abu, di langit terlihat seperti ada awan yang membawa abu begitu rendah akan tetapi sekitar pukul 09.00 WIB langit Sukabumi sudah cerah.

Warsito juga mengatakan sempat pergi ke ladang dan beraktivitas seperti biasa akan tetapi memakai masker. Seperti diketahui, Merapi kembali memuntahkan awan panas guguran sebanyak dua kali pada Selasa pagi. Hal itu mengakibatkan hujan termasuk di wilayah Sukabumi, Cepogo, Boyolali.

Berdasarkan rilis yang diterima Solopos.com dari Badan Geologi, laporan aktivitas Gunung Merapi periode pengamatan Selasa mulai pukul 00.00 WIB-06.00 WIB selain dua kali awan panas guguran ke barat daya, ada 15 kali guguran lava dengan jarak luncur maksimal 1.500 meter ke arah barat daya.

Aktivitas itu mengakibatkan hujan abu termasuk di wilayah Boyolali. Namun, hujan abu kali ini tidak terjadi di desa terdekat puncak Merapi melainkan ke arah timur. Tiga desa terdampak hujan abu pada Selasa pagi masing-masing Desa Sukabumi dan Wonodoyo di Kecamatan Cepogo dan Desa Suroteleng di Kecamatan Selo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya