Soloraya
Senin, 10 Juni 2013 - 09:02 WIB

MUSEUM DAYU : BPSMP Sangiran Siap Lepas Fosil Purbakala

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Camat Gondangrejo, Suhardi, saat meninjau bangunan Museum Dayu di Desa Dayu, Kecamatan Gondangrejo, Karanganyar, Selasa (21/5/2013). Museum itu rencananya diresmikan pada 2014. (Dok/JIBI/SOLOPOS)


Camat Gondangrejo, Suhardi, saat meninjau bangunan Museum Dayu di Desa Dayu, Kecamatan Gondangrejo, Karanganyar, Selasa (21/5/2013). Museum itu rencananya diresmikan pada 2014. (Dok/JIBI/SOLOPOS)

KARANGANYAR–Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran, Sragen siap melepas sejumlah fosil purbakala yang ditemukan di Desa Dayu, Gondangrejo, Karanganyar setelah pembangunan Museum Dayu rampung.

Advertisement

Fosil purbakala tersebut bakal dipamerkan para wisatawan yang mengunjungi Museun Dayu.

Kepala Seksi Pemanfaatan BPSMP Sangiran, Sukron Edi, mengatakan pihaknya yang bakal melakukan pengelolaan Museum Dayu secara langsung. Beberapa fosil purbakala yang ditemukan di Desa Dayu seperti tengkorak manusia homo erectus, hewan purba dan peralatan manusia purba bakal dipindahkan jika pembangunan Museum Dayu rampung.

Advertisement

Kepala Seksi Pemanfaatan BPSMP Sangiran, Sukron Edi, mengatakan pihaknya yang bakal melakukan pengelolaan Museum Dayu secara langsung. Beberapa fosil purbakala yang ditemukan di Desa Dayu seperti tengkorak manusia homo erectus, hewan purba dan peralatan manusia purba bakal dipindahkan jika pembangunan Museum Dayu rampung.

“Direncanakan pembangunannya kelar akhir tahun ini, setelah diresmikan maka fosil purbakala yang ditemukan di Desa Dayu bakal dipindahkan dari Museum Sangiran ke Museum Dayu,” katanya saat dihubungi Solopos.com, Minggu (9/6/2013).

Konsep pembangunan Museum Dayu tersebut berbeda dengan museum purbakala lainnya. Sebab, Museum Dayu berkonsep museum lapangan yang terdiri dari beberapa ruangan antara lain ruang pameran dan ruang penyimpanan koleksi fosil purbakala. Para wisatawan dapat melihat lokasi penemuan fosil purbakal dari jarak dekat.

Advertisement

Sementara pemerintah daerah setempat melakukan pembebasan lahan milik warga, pembangunan akses infrastruktur dan merancang program promosi wisata. Saat ini, akses jalan menuju Museum Dayu masih dikerjakan instansi terkait. Akses jalan tersebut bakal menghubungkan Jl Solo-Purwodadi menuju lokasi Museum Dayu.

“Secara teknis, kami yang melakukan pengelolaan Museum Dayu. Pemerintah daerah hanya melaksanakan pembebasan lahan milik warga dan pembangunan infrastruktur jalan,” jelasnya.

Direncanakan proyek pembangunan Museum Dayu selesai pada akhir 2013. Namun, peresmiannya dilakukan pada 2014 berbarengan dengan beberapa klaster situs purbakala lainnya.

Advertisement

Terpisah, Kepala Seksi Museum, Kepurbakalaan Sejarah dan Nilai Tradisi Disparbud Karanganyar, Ismu Suprihatin, mengungkapkan pihaknya telah berkoordinasi dengan BPSMP Sangiran untuk membentuk tim pengelolaan situs purbakala. Tim tersebut bakal merancang paket wisata purbakala di Museum Sangiran dan Museum Dayu.

Soal wacana pendirian kampung purba, Ismu menjelaskan pihaknya masih mengkaji wacana tersebut secara detail. Ismu mengakui potensi purbakala di wilayah Desa Dayu cukup tinggi. Pihaknya juga agar warga setempat tak membongkar rumahnya lantaran mempunyai nilai history.

“Dari lapisan tanahnya dapat diketahui wilayah Desa Dayu punyai potensi tinggi di bidang sejarah. Kemungkinan besar masih banyak fosil purbakal yang masih terpendam di dalam tanah,” tambah Ismu.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif