SOLOPOS.COM - Petugas penjaga keamanan, Endar Triyanto, berpatroli di Museum Keris, Jl. Bhayangkara, Solo, Kamis (4/6/2015). (Ivanovich Aldino/JIBI/Solopos/dok)

Museum keris Solo, Alasan perubahan DED menjadi penyebab molornya operasional Museum Keris.

Solopos.com, SOLO–Operasional Museum Keris yang dibangun menelan anggaran Rp20 miliar dipastikan molor lagi dari target dibuka pertengahan 2016 mendatang. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Solo memastikan Museum Keris baru bisa beroperasi akhir tahun nanti.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Sebelumnya, Museum Keris ditargetkan dibuka awal tahun ini. Namun batal terealisasi karena terjadinya penundaan proyek di akhir tahun anggaran lalu.

Kepala Disbudpar Solo Eny Tyasni Suzana berdalih ada perubahan pada penyusunan detail engineering design (DED), sehingga mempengaruhi jadwal pelaksanaan pekerjaan Museum Keris. Pihaknya menargetkan revisi DED rampung Maret nanti. Revisi DED salah satunya mengenai pendetailan film yang akan diputar dalam Museum Keris.

“Kira-kira proyek lanjutan untuk Museum Keris baru dikerjakan Juni. Jadi paling lambat Museum Keris bisa kita buka akhir tahun ini,” katanya ketika dijumpai wartawan di Balai Kota, Senin (25/1/2016).

Eny mengatakan sampai saat ini masih akan merampungkan sejumlah proyek sebagai tahapan finalisasi pembangunan Museum Keris. Proyek itu meliputi pembuatan story line dan diorama yang tertunda dikerjakan tahun ini. Penundaan proyek Rp1,8 miliar terjadi karena adanya perubahan materi desain. Eny mengakui mepetnya waktu menjadi kendala pelaksanaan kedua proyek itu, sehingga baru dilaksanakan di tahun berikutnya.

“Sebenarnya kini tinggal menyelesaikan pekerjaan story line dan diorama. Ya mudah-mudahan tidak ada kendala lagi, jadi proyek bisa dikerjakan,” katanya.

Eny menuturkan keberadaan Museum Keris diharapkan dapat memberikan edukasi kebudayaan tentang keris kepada masyarakat. Saat ini tercatat ada 368 keris merupakan hibah dari masyarakat. Nantinya, Eny mengatakan pengunjung akan disuguhi koleksi beragam keris. Tak hanya itu pengunjung juga bisa menyaksikan tayangan film soal keris, termasuk bagaimana pembuatan, sejarah dan sebagainya.

“Kami juga segera membentuk UPTD Keris yang nantinya akan mengelola Museum Keris,” imbuhnya.

Eny mengatakan UPTD Keris nanti berada di bawah Bidang Seni dan Budaya, Sejarah dan Purbakala Disbudpar. Diharapkan pembentukan UPTD Keris bisa direalisasikan dalam waktu dekat. Namun jika belum, Museum Keris akan dikelola langsung oleh Bidang Seni dan Budaya, Sejarah dan Purbakala Disbudpar.

Pelaksana Harian (Plh) Penjabat (Pj) Wali Kota Solo Budi Yulistianto mengatakan Museum Keris berfungsi sebagai media pendidikan bagi anak-anak. Di kemudian hari, ujarnya, para generasi penerus bisa mendapatkan pengetahuan tentang keris dan cara pembuatan keris.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya