SOLOPOS.COM - Dato Sri Tahir bersama Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka melihat desain Museum Budaya Sains Dan Teknologi Bengawan Solo di Pedaringan, Jebres, Solo, Rabu (25/1/2023). (Solopos.com/Putut Hartanto)

Solopos.com, SOLO– Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menyebut Museum of the Future di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA) menjadi museum rujukan untuk Museum Budaya, Sains, dan Teknologi Bengawan Solo.

“Kemarin saya kasih masukan kepada arsitek dan lain-lain seperti Museum of the Future di Dubai,” kata Gibran kepada wartawan di sela-sela acara groundbreaking Museum Budaya, Sains, dan Teknologi Bengawan  Solo, Kelurahan/ Kecamatan Jebres, Solo, Rabu (25/1/2023).

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Menurut dia, tema konten Museum of the Future menggambarkan kondisi Dubai 2075. Mengambil rujukan museum di Dubai supaya Kota Solo bisa menggambarkan kondisi masa depan atau kondisi 2075.

“Di sana digambarkan sudah tidak ada mobil, semuanya terbang, orang Dubai tinggal di Mars. Itu Dubai 2075, kayak Bappeda ne kono [Museum seperti Badan Perencanaan Pembangunan Daerah]” ujarnya.

Catatan Solopos.com, Museum Masa Depan (Museum of The Future), sebuah bangunan yang disebut terindah di Bumi diresmikan di Dubai, Uni Emirat Arab, Selasa (22/2/2022).

Museum yang berbentuk bulan sabit perak dihiasi kaligrafi Arab itu berada di Sheikh Zayed Road, jalan utama kota tersebut. Saat peresmian museum itu, sisi bangunan itu diwarnai sinar laser berwarna-warni yang menarik perhatian warga Dubai.

Museum Masa Depan secara resmi dibuka oleh penguasa Dubai Sheikh Mohammed bin Rashid Al-Makhtoum. Museum itu disebut memamerkan inovasi di bidang desain dan teknologi, membawa para pengunjung ke tahun 2071.

Adapun pengusaha sekaligus pendiri Grup Mayapada dan Tahir Foundation, Dato’ Sri Tahir memberikan hibah kepada Kota Solo dengan mendanai pembangunan Museum Budaya, Sains, dan Teknologi Bengawan Solo.

Tahir menjelaskan dana pembangunan museum mencapai Rp400 miliar sampai Rp600 miliar. Dia meminta pembangunan dilakukan tidak lebih dari dua tahun.

Selain mengawal proses pembangunan, lanjut Tahir, perusahaannya bersama Pemkot Solo bakal menentukan operator yang mengelola museum di atas lahan seluas 5 hektare tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya