Soloraya
Selasa, 27 Oktober 2015 - 18:40 WIB

MUSIK KERONCONG SOLO : Pemkot Gelontor Anggaran Audisi Penyanyi Rp75 Juta

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pergelaran musik keroncong (JIBI/Solopos/Dok.)

Musik keroncong Solo, Pemkot mencari bibit penyanyi keroncong dengan memberikan anggaran khusus.

Solopos.com, SOLO–Ajang festival untuk mencari bibit penyanyi keroncong pelajar bakal mendapatkan sokongan dana Rp75 juta dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Solo 2016.

Advertisement

Ketua Komisi IV DPRD Solo, Hartanti, mengatakan anggaran penyelenggaraan festival untuk melanggengkan regenerasi penyanyi keroncong di Kota Bengawan telah mendapatkan lampu hijau dari kalangan DPRD.

“2016 nanti sudah dianggarkan lewat APBD,” bebernya ketika ditemui di sela kegiatan sosial di Move Megaland Hotel Solo, Selasa (27/10/2015).

Politikus PDIP ini menjelaskan sebelum menyetujui mata anggaran penyelenggaraan audisi penyanyi keroncong pelajar, pihaknya menerima masukan dari maestro keroncong Waldjinah yang prihatin regenerasi musik yang berkembang di Kota Bengawan yang terbilang lamban.

Advertisement

“Sebelumnya [Juni lalu] Komisi IV silaturahmi mengunjungi Ibu Waldjinah. Beliau ingin regenerasi penyanyi keroncong di Solo bisa jalan terus. Kami tindaklanjuti usulan beliau,” terangnya.

Menurut Hartanti, ajang menjaring bibit penyanyi keroncong dari kalangan pelajar setingkat SD-SMA nantinya bakal melibatkan beberapa dinas di lingkup Pemkot Solo.

“Teknis penyelenggaraan audisi penyanyi keroncong pelajar nantinya diserahkan kepada Dinas Pendidikan Kota Solo. Setelah itu pemenangnya akan ditampilkan di Solo Keroncong Festival. Jadi lintasdinas. Siapa tahu lewat ajang seperti ini bisa muncul penyanyi yang bisa menjadi aset Kota Solo,” ungkapnya.

Advertisement

Sementara itu, perwakilan keluarga Waldjinah, Ari Mulyono, mengapresiasi perhatian pemerintah pada regenerasi penyanyi keroncong. “Bagus sekali. Akhirnya pemerintah mendukung upaya regenerasi penyanyi keroncong dari kalangan pelajar,” tuturnya secara terpisah.

Menurut Ari, selama ini proses regenerasi penyanyi keroncong di Solo berjalan sangat pelan. “Dulu biasanya regenerasi dari pembinaan orkes keroncong. Tapi semenjak 2011 lalu, pembinaan yang diinisiasi kalangan swasta tidak segencar dulu sehingga regenerasi penyanyinya pelan sekali,” bebernya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif