Redaksi Solopos.com / R. Bambang Aris Sasangka | SOLOPOS.com
Solopos.com, KARANGANYAR — Produksi genting di pusat produksi genting Dusun Tegalrejo, Kelurahan Nangsri, Kecamatan Kebakkramat, Karanganyar, mengalami penurunan hingga 50% di musim penghujan.
Hujan yang selalu turun membuat proses pembuatan genting membutuhkan waktu lebih lama sehingga mengurangi kemampuan produksi genting .
Salah satu pengrajin, Prapto, 41, mengaku pada musim penghujan ini hanya mampu memproduksi rata-rata 200 biji genting hingga 300 biji genting per hari. Sedangkan pada musim kemarau, ia bersama keluarganya mampu memproduksi sebanyak 400 biji genting hingga 500 biji genting per hari.
“Baru dikeluarkan [dijemur], terus mendung. Kalau hujan kami tutup dengan terpal, setelah hujan reda kami masukan ke dalam lagi. Kalau kena air hujan kan rusak,”ujarnya kepada solopos.com belum lama ini.
Prapto menyebut pada musim penghujan pengeringan genting waktu tiga sampai tujuh hari. Sedangkan, pada musim kemarau hanya membutuhkan waktu satu hari. Karena pengeringan dengan cara dijemur butuh waktu lebih lama, maka proses pembakaran juga jadi tertunda karena harus ada stok genting sebanyak 8.000 biji hingga 10.000 biji agar pembakaran efisien.
“Proses pembakaran waktunya juga tambah lama, karena kondisi kayu basah. Perlu dikeringkan dulu,” katanya kepada