SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Kolam pemandian--Kolam pemandian di komplek obyek wisata Batu Seribu. (dok Solopos)

 (Solopos.com)–Objek wisata alam Batu Seribu di Desa Gentan, Kecamatan Bulu, Sukoharjo semakin merana setelah datangnya musim penghujan.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Selain risiko kerusakan lingkungan meningkat, jumlah pengunjung di lokasi objek wisata andalan Kota Makmur itu terus merosot.

Petugas kebersihan objek wisata Batu Seribu, Suwardi, menyebutkan jembatan kecil menuju ke arah perbukitan ambrol tertimpa dahan pohon yang tumbang, akhir pekan lalu. Dia mengatakan jembatan sepanjang lima meter serta lebar satu meter digunakan pengunjung yang hendak naik ke perbukitan.

“Pohon tumbang akhir pekan lalu dan menimpa jembatan hingga ambrol. Sampai sekarang sampah belum sempat dibersihkan seluruhnya,” ungkapnya ditemui Espos di Batu Seribu, Selasa (8/11/2011).

Sementara salah seorang pengunjung, Sutardi, 34, menyatakan kondisi objek wisata Batu Seribu saat ini justru semakin memprihatinkan. Dia menekankan pentingnya melakukan penataan kembali objek wisata alam itu guna mendongkrak daya tarik dan angka kunjungan wisatawan dalam jangka panjang

“Saya melihat memang kurang layak, perlu banyak pembenahan. Meski objeknya menarik kalau tidak tertata dengan baik kita juga jadi enggan berkunjung. Padahal kan potensinya bagus di Batu Seribu,” ujar warga Pule, Selogiri, Wonogiri, ini di sela-sela berwisata dengan anak dan istrinya.

Terpisah petugas loket, Budiyanto, menyatakan angka kunjungan terus menurun selama dua pekan terakhir. Menurut dia merosotnya jumlah wisatawan terjadi setelah datangnya musim hujan. Setiap hari, kata dia, tiket masuk objek wisata Batu Seribu yang bisa terjual hanya sekitar 20-30 buah tiket.

“Pengunjung jauh berkurang ketika musim hujan. Apalagi jalan menuju lokasi juga rusak dan sampai sekarang belum diperbaiki,” jelasnya.

Budi mengatakan sangat sulit menjual tiket lebih dari 30 buah sejak menjelang akhir Oktober lalu. Kondisi itu, ujar dia, karena hujan yang terjadi hampir setiap hari.

Seperti disampaikan, pemanfaatan kolam renang di objek wisata Batu Seribu sering kurang optimal selama musim penghujan karena air hujan yang kerap meluap membuat kolam menjadi cepat kotor.

Tingginya intensitas hujan juga kian meningkatkan risiko longsor dan kerusakan sarana-prasarana (Sarpras) di kompleks satu-satunya objek wisata alam kebanggaan Kota Makmur tersebut.

(Triyono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya