SOLOPOS.COM - ilustrasi. (dok Solopos)

ilustrasi. (dok Solopos)

Klaten (Solopos.com)-– Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten menggalakkan program pemberantasan sarang nyamuk (PSN) guna mengantisipasi penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD) seiring datangnya musim hujan kali ini.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Kepala Seksi Penyakit Bersumber Binatang Dinas Kesehatan Klaten, Y Herry Martanto saat ditemui wartawan di kantornya, Selasa (25/10/2011), mengatakan sebanyak 87 desa di Klaten dinyatakan endemis DBD lantaran terdapat kasus penyakit ini selama tiga tahun berturut-turut yakni sejak 2008 hingga 2010 lalu.  Sementara serangan DBD secara sporadis menyerang 247 desa di Klaten sejak 2008 hingga 2010.

”Sepanjang tahun 2011 ini, serangan DBD cenderung turun karena musim kemarau yang panjang. Selama tiga minggu terakhir juga tidak ada wabah DBD,” tukas Herry.

Herry menjelaskan, akhir-akhir ini warga sudah proaktif menanggulangi wabah DBD melalui program PSN.  Dia mencontohkan, warga Desa Bawak, Kecamatan Cawas memberikan hukuman moral kepada warga yang kedapatan “memelihara” jentik-jentik nyamuk di rumahnya. Hukuman moral itu
berupa pemasangan bendera merah dan stiker sebagai tanda belum bebas dari nyamuk Aedes Aegypty di depan rumah warga yang bersangkutan.

“Setiap sepekan sekali, biasanya ibu-ibu PKK di Desa Bawak mengelilingi rumah warga satu persatu. Mereka memeriksa tempat penampungan air. Kalau ada jentik-jentik nyamuk, rumah itu akan dipasangi bendera dan stiker. Secara moral, pemasangan bendera dan stiker itu akan membuat warga merasa malu sehingga mampu menerapkan pola hidup bersih,” ujar Herry.

Herry menegaskan bahwa fogging atau pengasapan bukan cara efektif untuk membasmi nyamuk Aedes Aegypty pembawa virus DBD. Menurutnya, fogging justru akan meninggalkan racun yang bisa dihirup oleh manusia.

Fogging justru akan membuat nyamuk menjadi kebal. Sama halnya dengan wereng yang akan kebal jika terus menerus disemprot dengan pestisida. Kalau nyamuk sudah kebal dengan fogging maka dampaknya bisa lebih besar,” tandas Herry.

(mkd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya