Solopos.com, WONOGIRI — Hasil panen singkong yang menjadi salah satu komoditas unggulan di Wonogiri tahun ini merosot hingga 30 persen dibanding biasanya. Kali ini, dalam satu hektare lahan hanya bisa menghasilkan 12 ton singkong.
Padahal, biasanya dengan luas yang sama bisa menghasilkan hingga 18 ton singkong. Kendati produksi turun, harga singkong relatif stabil di angka Rp1.200 per kilogram (kg).
“Produksi tahun ini rata-rata turun semua. Di Eromoko dan Manyaran kabarnya malah turun 50 persen. Sebab, di sana kan daerahnya lebih tinggi,” kata salah satu petani singkong asal Desa Ngadirojo Lor, Kecamatan Ngadirojo, Sugeng Arifin, saat ditemui