Soloraya
Minggu, 3 Juni 2012 - 13:47 WIB

MUSIM LIBURAN: Werkudara dan Jaladara Mulai Diserbu Pesanan

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bus tingkat Werkudara (JIBI/SOLOPOS/Dwi Prasetya)

Bus tingkat Werkudara (JIBI/SOLOPOS/Dwi Prasetya)

SOLO – Bus tingkat Werkudara dan sepur kluthuk Jaladara mulai dibanjiri pesanan menjelang liburan sekolah Juni-Juli ini. Kebanyakan merupakan pesanan carter untuk rombongan wisata.
Advertisement

Kendati demikian, pihak pengelola kedua moda transportasi itu tetap membuka kemungkinan memberi pelayanan kepada penumpang ritel atau penumpang perorangan. Kabid Angkutan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Solo, Sri Indarjo mengatakan hal tersebut kepada wartawan, Minggu (3/6/2012).

“Saya tidak hapal angkanya. Tapi kalau dibandingkan liburan sekolah tahun lalu, liburan kali ini saya memprediksi bakal lebih banyak,” jelasnya.

Dicontohkannya, baru-baru ini ada pesanan carter Jaladara dari salah satu asosiasi kedokteran sebanyak tujuh kali perjalanan. Sementara untuk bus tingkat, yang biasanya jalan dua hari sekali, beberapa hari terakhir, hampir tiap hari ada perjalanan.

Advertisement

Indarjo mengatakan untuk mengantisipasi lonjakan jumlah penumpang itu, jauh-jauh hari bus tingkat dan sepur kluthuk sudah melakukan sejumlah persiapan. Bus tingkat misalnya, baru saja diservis perangkat air conditioner (AC)-nya. Demikian pula dengan mesinnya.

Persiapan itu dilakukan secermat mungkin mengingat frekuensi perjalanan bus dan kereta itu mungkin bisa dua kali lebih banyak dibandingkan kondisi normal. Apalagi, liburan sekolah kali ini jaraknya dekat dengan libur lebaran.

Indarjo menambahkan, seperti liburan sekolah tahun lalu, jika memungkinkan pada liburan kali ini juga akan disiapkan layanan bagi penumpang ritel atau penumpang perorangan, khususnya untuk bus tingkat. Harga tiketnya masih sama, yakni Rp20.000/orang. Sedangkan untuk penumpang carter dikenakan biaya Rp800.000 untuk tiga jam perjalanan.

Advertisement

Indarjo mengatakan pihaknya tak berani menaikkan, menurunkan atau sekadar memberikan diskon, karena tarif itu sudah ditentukan berdasarkan peraturan daerah (Perda).

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif