SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SRAGEN-Sejumlah petani masih menggunakan alat perontok padi tradisional, erek, untuk memanen padi. Alasanya biaya lebih murah dan batang padi bisa digunakan sebagai makanan sapi.

Berdasarkan pantauan Espos di areal persawahan Kecamatan Plupuh, Sragen, Rabu (15/2/2012), masih cukup banyak petani yang menggunakan erek sebagai alat perontok padi.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Seorang petani asal Manyaran, Manyarejo, Plupuh, Ahmad Sidiq, 40, mengungkapkan ia memilih menggunakan erek untuk merontokkan padi hasil panen karena biayanya lebih murah dibandingkan harus membayar sewa  mesin perontok padi, tleser. “Jadi lebih irit,” ujarnya saat ditemui Espos di sela-sela kegiatan memanen padi di lahan sawahnya, Rabu (15/2).

Jika asalnya sistem kerja erek harus menggunakan kaki untuk memutar semacam baling-baling hingga bisa merontokkan padi dari batangnya, Sidiq memodifikasi erek miliknya dengan menambahkan diesel sebagai penggerak erek. “Jadi tidak perlu menggunakan kaki untuk menggerakkan erek, tidak capek dan bisa lebih cepat,” terangnya.

Dari segi biaya, ujarnya, juga lebih irit. Satu liter bensin yang digunakan untuk bahan bakar diesel, bisa digunakan untuk merontokkan padi hingga menghasilkan tiga kwintal.

Penggunaan erek diesel itu, terangnya, baru kali pertama digunakan. “Saya ikut teman-teman saya. Ternyata lebih mudah. Saat musim tanam, diesel itu bisa digunakan untuk menyedot air,” katanya.

Kali ini, kata Sidiq, hasil panennya tergolong baik. Pasalnya pada masa tanam kemarin, tanaman padi tidak terkena hama.

Hal senada disampaikan petani padi lainnya asal Desa Somomorodukuh, Plupuh, Sragen, Supomo, 50. “Alhamdulillah sae (Bagus-red),” ujarnya.

Supomo pun termasuk salah satu petani yang masih menggunakan erek. Namun erek itu hnya digunakan ketika dirinya memanen padi di lahan yang sempit. Jika tanaman padinya luas, Supomo memilih menggunakan mesin perontok padi, tleser. Menurutnya penggunaan tleser sebenarnya lebih murah. Pasalnya tidak perlu lagi mengeluarkan biaya untuk membayar tenaga manusia yang membantu merontokkan padi dengan erek.

“Kalau dirontokan dengan erek, batang padi yang dipotong bisa digunakan untuk makanan ternak,” jelasnya. JIBI/SOLOPOS/Eni Widiastuti

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya