Soloraya
Senin, 13 September 2010 - 20:57 WIB

Musim panen tembakau, pedagang tombong raih untung

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Boyolali (Espos)–Musim panen tembakau seperti saat ini, ternyata juga memberikan berkah bagi para perajin keranjang tembakau rajangan atau tombong.

Para perajin bisa meraup untung yang besar, karena permintaan juga meningkat. Tombong, bagi para petani tembakau di Boyolali digunakan untuk menyimpan tembakau rajangan yang sudah kering.  Salah satu sentra penjualan tombong berada di Pasar Cepogo, Boyolali. Salah seorang pedagang tombong Sarwo, 65, warga Dukuh Tutup, Desa Jelok, Cepogo mengatakan saat musim panen tembakau, dirinya kewalahan memenuhi permintaan para pedagang untuk menyimpan tembakau.

Advertisement

“Saya mempekerjakan sejumlah orang untuk membuat tombong. Kalau tidak ada musim panen tembakau itu, saya membuat keranjang sayur,” ujarnya kepada wartawan, Senin (13/9).

Sarwo mengatakan keranjang tombong ini dibuat dari anyaman bambu dan dilapisi pelepah pisang kering dengan harga yang bervariasi. Hal itu tergantung kualitas dan bobot. “Tiap tombong memiliki bobot yang berbeda yakni antara tujuh hingga delapan kg. Tetapi juga ada yang hingga mencapai 14 kg per tombong,” tambah dia.

Untuk harga, jelas Sarwo, tiap tombong seharga Rp 130.000-Rp 140.000/buah. Sarwo menambahkan tiap hari dirinya bisa menjual sekitar lima tombong per hari. Selain berjualan di Pasar Cepogo, dirinya juga melayani pembelian di rumah yang biasa dilakukan oleh juragan tembakau besar.

Advertisement

fid

Advertisement
Advertisement
Kata Kunci : Pedagang Tombong
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif