SOLOPOS.COM - Vokalis Sukirgenk Erick Rahardian. (Rudi Hartono/JIBI/Solopos)

Musisi Wonogiri, grup musik lokal Wonogiri, Sukirgenk, tengah menyiapkan lagu baru setelag beberapa tahun tak rilis lagu.

Solopos.com, WONOGIRI — Selama beberapa tahun terakhir Sukirgenk tak merilis lagu baru. Sudah lama ratusan ribu penggemarnya menantikan lagu dari band beraliran java rock reggae asli Wonogiri itu.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Tak lama lagi, Sukirgenk akan mengobati kerinduan mereka. Sang vokalis, Erick Rahardian, kepada Solopos.com, Kamis (3/11/2016), menyampaikan sudah menyelesaikan rekaman lagu baru.

Tak tanggung-tanggung, Sukirgenk menyiapkan 400 lagu baru yang sudah direkam. Ratusan lagu itu merupakan “tabungan” lagu yang akan dirilis secara bertahap untuk beberapa tahun ke depan.

Menurut pentolan Sukirgenk yang masa kecilnya dijuluki Sukir itu, lagu-lagu baru ciptaannya bercerita soal kisah cinta keseharian yang dialami kebanyakan orang. Inspirasinya muncul dari kisah cinta teman-temannya.

“Ada teman curhat [mencurahkan isi hati] karena sedang menghadapi masalah dengan pacarnya misalnya. Ceritanya saya bikin lagu tanpa sepengetahuan mereka,” ulas pemuda berambut gondrong itu.

Hanya, dia masih merahasiakan kapan lagu-lagu barunya akan dirilis. Dia ingin memberi kejutan kepada penggemar. Kisah di lagu baru itu terlepas dari diri Erick.

Hal itu sangat berbeda dengan 60 lagu yang sebelumnya dirilis band beranggotakan Erick, Dimas Dimpil (bassist), Bimo Firdaus (drummer), Raditya Yoga (jimbe), Yuda Kribo (marakas), dan Tomi Hamzan (gitaris additional player) tersebut. Lagu-lagu lama Sukirgenk bercerita kisah cinta Erick yang penuh liku-liku.

Kebanyakan bercerita tentang kegetiran hati Erick dalam mengarungi bahtera cinta seperti lagu Dikira Preman. Lagu itu diambil dari kisah percintaannya yang tak direstui orang tua kekasihnya.

Kala itu dia merasa orang tua kekasihnya menganggapnya rendah karena rambutnya gondrong dan penampilannya sederhana tak ubahnya preman. Lagu-lagu lainnya berkisah tentang kesedihan Erick setelah ditinggalkan sang kekasih.

Dia mengelola kesedihannya lalu mengkristalkannya ke dalam puluhan lirik lagu. Pemuda yang belum lama menikah dengan salah satu Sedulur Sukirgenk, julukan penggemar Sukirgenk, itu mengaku saat itu begitu menikmati kesedihannya.

Namun, di balik cerita melankolis lagu-lagunya, Erick selalu menyisipkan pesan-pesan positif tentang kehidupan. Dalam lagu Dikira Preman disisipi lirik “Jangan melihat satu sisi, manusia tak ada yang sempurna. Gunakanlah hati nurani, rendah hati dan apa adanya”.

“Sebenarnya masih ada 400 lagu lainnya yang belum recording. Record-nya hanya di HP biar tidak lupa. Itu buat jagan-jagan [persediaan]. Umur kan tidak ada yang tahu. Setelah saya tidak ada kan ada lagu saya yang bisa dinikmati,” kelakar Erick.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya