Solopos.com, KARANGANYAR — Para dai yang tergabung dalam Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) diminta meningkatkan kompetensi pemikiran ilmiah, perilaku dan dakwah.
Selain itu dai juga harus bisa memanfaatkan fasilitas kemajuan teknologi sebagai media dakwah. Pemanfaatan teknologi ini harus dilakukan secara bijak dan jangan sampai memunculkan pernyataan yang menimbulkan kegaduhan.
Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian
Hal itu disampaikan Ketua Pengurus Pusat Ikadi K.H. Ahmad Kusyairi Suhail saat membuka Musyawarah Wilayah (Muswil) Ikadi Jateng di Agrowisata Amanah Karangpandan, Kabupaten Karanganyar pada Minggu (27/2/2022).
Baca Juga: Ikadi Bantul Gelar Kajian Selama Ramadan
Dia mengatakan dai perlu meningkatkan kompetensi karena problem umat ke depan semakin kompleks. Sinergisitas dengan berbagai elemen masyarakat serta pemerintahan juga diperlukan untuk sama-sama membangun Indonesia.
“Dai harus bersinergi dengan elemen bangsa dalam menebarkan kebaikan. Termasuk dengan tokoh politik maupun partai politik. Tapi jangan mau dijadikan alat berpolitik praktis,” katanya.
Ikadi sebagai organisasi masyarakat perekat umat dan sebagai ikatan dai sangat jelas fungsinya. Di mana berfungsi bukan untuk kepentingan politik praktis.
Baca Juga: Safari Dakwah di Sumbar, Yusuf Mansur Tak Hadiri Mediasi dengan Eks TKW
Sinergi dengan berbagai elemen bangsa bertujuan melakukan perbaikan-perbaikan akhlak. Di luar problem politik, lanjutnya, masih banyak persoalan kompleks umat Islam.
Dalam kesempatan itu Muswil Ikadi Jateng menetapkan Usep Badruzzaman dan Ghusni Dorojatun sebagai ketua dan sekretaris Pengurus Wilayah (PW) Ikadi Jateng periode 2022-2027.
Ahmad Kusyairi Suhail meminta PW Ikadi Jateng yang baru segera bekerja untuk membentuk kepengurusan di 16 kabupaten/kota. Sebab dari 35 kabupaten/kota di Jateng, ada 16 wilayah yang belum memiliki kepengurusan.
“Tugas pengurus baru untuk menyelesaikan, agar kepengurusan bisa merata di semua kabupaten/kota di Jateng,” katanya.
Baca Juga: Dicap Haram, Ini Sejarah Sunan Kalijaga Dakwah dengan Wayang
Ketua PW Ikadi Jateng Usep Badruzzaman menargetkan kepengurusan 100 persen di 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah.
Saat ini baru terbentuk 19 pengurus daerah di bawah Ikadi Jateng. Kepengurusan di 16 kabupaten/kota akan dibahas dalam musyawarah kerja wilayah (muskerwil).
“Kami juga siap bersinergi dengan elemen bangsa manapun, dalam semangat paseduluran, untuk bersama-sama menyelesaikan problem yang dihadapi umat,” tuturnya.
Menurutnya kehadiran Ikadi menjadi wahana para dai dan umat Islam untuk melakukan kerja bersama memperbaiki kondisi umat dari keterpurukan dan menyebarkan Islam yang lurus (hanif), moderat (wasathi) nan rahmatan lilalamin di segala bidang.