SOLOPOS.COM - Pimpinan Daerah Muhammadiyah dan Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Klaten menggelar Musyawarah Daerah (Musyda) ke-14 di Kecamatan Prambanan, Minggu (30/7/2023). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Musyawarah Daerah (Musyda) ke-14 periode Muktamar ke-48 Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Klaten dan Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA) Klaten digelar Minggu (30/7/2023) di Prambanan. Tema yang diusung pada musyda kali ini yakni Memakmurkan Masjid, Memajukan Klaten.

Pembukaan Musyda ke-14 Muhammadiyah-‘Aisyiyah Klaten digelar di Lapangan Kridhobuwono, Desa Tlogo, Kecamatan Prambanan. Sementara sidang digelar di SMK Muhammadiyah 1 Prambanan Klaten dan SMP MBS Prambanan Klaten.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Ketua PDM Klaten, Muchtar Anshori, menjelaskan pada Musyda Muhammadiyah ke-13 di Jatinom, PDM Klaten mengambil tema Kembali ke Masjid. “Pada Musyda kali ini masih hal serupa tetapi memiliki konten yang berbeda yakni mengambil tema Memakmurkan Masjid, Memajukan Klaten,” kata Muchtar dalam sambutannya.

Lebih lanjut dalam pembukaan musyda itu, Muchtar menjelaskan memakmurkan masjid merupakan upaya semua pihak termasuk pimpinan persyarikatan Muhammadiyah Klaten di semua tingkatan beserta organ yang ada bekerja sama dengan pengelola atau manajer masjid.

Tujuannya menjadikan tempat ibadah ini sebagai jembatan untuk menghubungkan antara umat dengan Allah SWT dan manusia dengan manusia. Pada kesempatan itu, Muchtar menjelaskan dari data yang dia peroleh, jumlah aset tempat ibadah di Klaten mencapai 3.171 masjid dan 1.842 musala.

Masjid dan musala itu yang tersebar di desa-desa, perumahan, tempat pendidikan, perkantoran, dan serta tempat publik. “Kalau di Muhammadiyah, saya hitung-hitung setiap tahun perkembangannya ada penambahan masjid sekitar 20 masjid,” kata Muchtar.

Dengan jumlah tempat ibadah yang fantastis itu, Muchtar menjelaskan yang menjadi tantangan bersama yakni menjadikan masjid sebagai tempat menyejahterakan para jamaah. Oleh karena itu, persyarikatan Muhammadiyah dengan segala potensi yang ada berusaha ambil bagian ikut cawe-cawe memakmurkan masjid.

Lebih Membumi, Lebih Memasyarakat

“Paling tidak, tempat ibadah yang dimilikinya sebagai upaya untuk memajukan Klaten,” jelas Muchtar. Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah (Setda) Klaten, Jaka Purwanto, berharap pelaksanaan Musyda menjadi sarana evaluasi menjadikan organisasi Muhammadiyah Klaten menjadi lebih baik di masa mendatang.

“Sehingga dapat terus berkontribusi dalam pembangunan di Klaten,” kata Jaka saat membacakan sambutan Bupati Klaten. Jaka menjelaskan Musyda menjadi sarana untuk meningkatkan kualitas kelembagaan dan kegiatan Muhammadiyah maupun Aisyiyah agar lebih membumi, lebih memasyarakat.

Jaka juga berharap semua program yang dijalankan bisa bersinergi dengan program Pemkab Klaten. Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jateng, Wahyudi, menjelaskan di mana-mana kegiatan Musyda Muhammadiyah tidak akan meninggalkan nama daerah. Seperti Musyda Muhammadiyah-‘Aisyiyah di Klaten yang mengusung tema Memakmurkan Masjid, Memajukan Klaten.

“Artinya, orang-orang Muhammadiyah tidak rela di mana tanah tempat kelahiran itu di sana ada kemiskinan, ada kebodohan. Setiap ada orang Muhammadiyah pasti ngobrol tentang kemajuan di daerahnya. Sehingga setiap ada komunitas Muhammadiyah pasti di sana akan muncul benih-benih kemajuan,” kata Wahyudi.

Pada kesempatan itu, Wahyudi mengusulkan tiga kriteria pimpinan Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah yang akan dipilih pada Musyda untuk menjawab tantangan di masa mendatang yang bakal semakin berat.

“Maka kalau bisa calon yang terpilih mereka yang memiliki tiga kriteria yakni ora ambisi tetapi mumpuni, ora kemlinti tapi ngayomi, ora blenjani tapi ngangeni,” kata Wahyudi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya