SOLOPOS.COM - ILUSTRASI (JIBI/SOLOPOS/Dok)

ILUSTRASI (JIBI/SOLOPOS/Dok)

KARANGANYAR — Anggota Komisi II DPRD Karanganyar, Bagus Selo menilai kinerja Badan Kepegawaian Daerah Karanganyar asal-asalan. Penataan pegawai fungsional dengan memindahkan guru Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) menjadi guru sekolah dasar (SD) disebutnya sangat tidak tepat.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Hanya terjadi di Karanganyar, guru SMP dan SMA dipindahkan ke SD. Ini membuktikan bahwa kinerja Pemkab khususnya BKD tidak professional, amburadul. Para guru dalam mengajukan masuk ke pegawai negeri sipil (PNS) sudah tercatat formasi dan bidang tugasnya sesuai pengajar kedudukan dan bidangnya saat melamar PNS sudah jelas. Tidak bisa asal-asalan dipindah menjadi guru SD. Ini ngawur sekali,” ujar Bagus Selo kepada Solopos.com.

Anggota Fraksi PDIP itu menilai pengajuan penambahan data kebutuhan PNS ke pusat tidak di data secara akurat dan tepat sesuai dengan kebutuhan Karanganyar. Terlebih untuk penerimaan guru SMP dan SMA, dari tahun ke tahun angkanya semakin banyak. Hal itu tidak berdasarkan kebutuhan formasi guru di Karanganyar.

“Terakhir kami sudah mengingatkan untuk memberhentikan sementara penerimaan PNS, tapi Bupati ngotot alasannya banyak yang pensiun dan lain-lain. Berarti selama ini terbukti dalam pengajuan PNS asal-asalan kan? Lalu kenapa pada saaat pengajuan penambahan CPNS tahun lalu tidak memperbanyak guru SD? Kinerja BKD perlu dikaji ulang kalau seperti ini,” tukas Bagus Selo.

Lebih jauh, Bagus Selo juga menilai langkah BKD yang ngawur dan asal-asalan ini akan menyulut preseden buruk di Karanganyar. Padahal selama ini Karanganyar sudah kelebihan PNS yang membebani anggaran APBD. Menurutnya, anggaran belanja pegawai dan belanja rutin memakan anggaran sebesar 70%. Sehingga angka belanja pembangunan kecil sekali.

“Kami akan mendesak pimpinan DPRD untuk segera memanggil BKD. Kalau perlu kami mengajukan hak interpelasi. Ini kebangetan sekali, apalagi masalah ini dampaknya sangat luas,” tandas Bagus Selo.

Sebelumnya, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Karanganyar, Suwarno akan memindahkan kelebihan guru sekolah menengah pertama (SMP) dan guru sekolah menengah atas (SMA) menjadi guru SD. Saat ini Karanganyar memang kekurangan 435 guru sekolah dasar (SD). Sedangkan di tingkat SMP kelebihan 436 guru dan di SMA kelebihan 44 guru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya