SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
SOLO — Setelah melakukan mutasi pejabat eselon II, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo kembali melakukan mutasi, Senin (22/4/2013). Kali ini, Camat Serengan Djoko Sulistyo yang disebut-sebut terkena kasus pungutan liar (Pungli) pengurusan hak waris masuk dalam gerbong mutasi. Djoko dimutasi bersama 43 pejabat eselon III lain.
Berdasarkan pantauan, mutasi kali kedua dalam kepemimpinan FX Hadi Rudyatmo-Achmad Purnomo digelar pada pukul 13.00 WIB. Sebanyak 44 pejabat eselon III masuk dalam gerbong mutasi tersebut. Di antaranya dua camat digeser, yakni Camat Serengan Djoko Sulistyo menjadi Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan serta Camat Pasar Kliwon Heru Sunardi menjadi Kepala Bagian Pemerintahan Umum.
Walikota FX Hadi Rudyatmo mengatakan mutasi dilakukan sesuai dengan rekomendasi dari Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat). Rudy mengatakan mutasi kali ini menyentuh pejabat eselon III seperti camat, sekretaris camat, kepala bidang, sekretaris. Untuk jabatan camat, Rudy menyebutkan salah satunya Camat Serengan. Namun saat ditanya apakah pergeseran camat serengan terkait kasus dugaan pungli pengurusan hak waris, Rudy tidak membantah maupun tidak mengiyakan.
“Monggo yang mau kait-kaitan silahkan. Yang penting geser dulu,” jawabnya.
Rudy mengatakan mutasi promosi merupakan hal biasa. Pihaknya membantah jika pelaksanaan mutasi terkait kasus yang menyentuh pejabat tersebut. Rudy menerangkan mutasi sebagai upaya untuk melengkapi kebutuhan organisasi.
Rudy mengatakan akan kembali melakukan mutasi yang menyentuh pada pejabat eselon IV seperti lurah. Namun ditanya kapan mutasi akan dilakukan, Rudy mengaku belum bisa memastikannya. Pihaknya masih menunggu hasil rekomendasi dari Baperjakat. “Nanti ada lah lurah juga kena. Tunggu nanti kapan waktunya,” tukasnya.