SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO — Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Solo bakal melakukan mutasi besar-besaran terhadap guru pada Tahun Ajaran (TA) 2015/2016 mendatang.

Mutasi tersebut diprioritaskan bagi guru PNS yang telah mengabdi selama kurun waktu empat sampai delapan tahun di sekolah. Kepala Bidang Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) Disdikpora Solo, Sulardi, mengatakan saat ini rencana mutasi sedang dalam tahap pendataan dan perencanaan.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Menurutnya, mutasi merupakan suatu hal yang biasa terjadi di lingkungan PNS. Selain itu mutasi guru juga dilakukan untuk pemerataan pendidikan di Kota Solo.

“Mutasi itu hal yang biasa bagi PNS. Selain untuk penyegaran, mutasi ini juga untuk pemerataan kinerja guru dan kualitas pendidikan,” katanya kepada wartawan saat ditemui di kantornya belum lama ini.

Dalam mutasi kali ini, sambung Sulardi, guru yang telah mengabdi di sekolah selama empat sampai delapan tahun berpeluang lebih besar untuk pindah tugas. Pihaknya tidak ingin guru seumur hidup hanya mengajar pada satu sekolah.

“Ini kan dalam rangka penataan kompetensi guru juga, jangan sampai guru itu mengajar selamanya di situ tok. Justru kami prioritaskan guru yang telah mengajar empat sampai delapan tahun untuk ditata kembali,” urainya.

Kekurangan Guru
Sementara, hingga TA 2014/2015 ini, Solo masih banyak mengalami kekurangan ratusan guru PNS. Kekurangan terbanyak dirasakan pada jenjang SD yang mencapai sekitar 130 guru kelas.

“Untuk yang jenjang SD, di Solo masih kekurangan 130-an guru kelas. Sebenarnya itu sudah sejak lama,” paparnya. Selain karena banyak yang sudah pensiun, ada pula guru yang telah meninggal dunia.

Sedangkan, untuk jenjang SMP dan SMA, kekurangan tidak begitu banyak. Kekurangan di antaranya pada guru Bimbingan Konseling dan Olahraga.

Sementara, rencana mutasi guru tersebut mendapatkan respons positif dari Kepala SMKN 2 Solo, Susanta. Menurutnya, mutasi tersebut bisa meningkatkan kinerja guru dan pemerataan pembangunan.
Kendati demikian, pihaknya meminta agar dinas tidak asal dalam memindah guru.

“Harus dilihat apakah pemindahan itu bisa meningkatkan iklim kerja yang kondusif ataukah tidak, jika tidak ada manfaatnya ya jangan. Apalagi, untuk guru kejuruan juga tidak gampang, berbeda dengan guru umum,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya