Solopos.com, SOLO – Pemerintah Kota (Pemkot) Solo kebanjiran permohonan pegawai negeri sipil (PNS) dari luar daerah yang ingin pindah tugas ke Solo.
Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo ketika dijumpai wartawan di Balai Kota Solo, Selasa (14/10/2014), menuturkan PNS yang mengajukan mutasi ke Pemkot sebagian besar berasal dari PNS Boyolali dan Sragen.
Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024
“Tidak tahu ini kok banyak dari Boyolali dan Sragen yang mutasi ke sini. Bukan hanya itu saja luar Jawa juga ada lho. Mungkin ingin dekat keluarga dan Solo kan ada tamsil [tambahan penghasilan] PNS ini yang bikin tertarik,” ujarnya.
Rudy mengatakan tidak mempersulit PNS luar daerah yang ingin mutasi ke Kota Solo. Intinya, Rudy menambahkan PNS yang masuk memang benar-benar dibutuhkan karena masih kekurangan, seperti tenaga guru SD, perawat, dan akuntansi.
Rudy menjamin dalam pelaksanaan mutasi bebas dari uang pelincin. “Kalau benar ada yang bayar nanti saya akan jatuhi sanksi tegas. Ini gratis tis,” katanya.
Rudy mengatakan seluruh PNS yang masuk di Kota Solo harus lolos seleksi. Minimal, Rudy menambahkan PNS yang mengajukan mutasi telah mengabdikan dirinya sebagai PNS selama delapan tahun.
“Yang masuk sini [mutasi] semuanya saya jadikan staf dulu. Meski ditempat sebelumnya PNS itu punya jabatan,” terangnya.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Solo, Hari Prihatno, menyebut berdasarkan data selama periode 2012-2014 jumlah PNS luar daerah yang mengajukan mutasi di Pemkot Solo ada 244 orang.
Rinciannya, 104 PNS telah ditempatkan di masing-masing satuan kerja perangkat daerah (SKPD). Sedangkan 140 PNS masih antri proses mutasi ke Pemkot.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
