SOLOPOS.COM - Penjual aneka jajanan di Pasar Kota Wonogiri melayani pembeli yang mencari produk kacang mete di kiosnya, Jumat (14/4/2023). (Solopos/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRI — Harga jual kacang mete yang merupakan oleh-oleh khas Wonogiri sudah naik sebesar 15% menjelang Lebaran 2023. Harga makanan ringan itu diprediksi terus naik sampai sepekan setelah Lebaran dengan nilai kenaikan lebih dari 25%.

Penjual aneka jajanan di Pasar Kota Wonogiri, Krisna, mengatakan harga kacang mete mulai naik sejak memasuki Ramadan 2023. Harga kacang mete goreng pada hari biasa selain Ramadan dan Lebaran senilai Rp140.000/kg. Kini harga itu naik hampir 15% menjadi Rp160.000/kg.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Harga itu lebih mahal ketimbang harga daging sapi. Informasi yang diperoleh Solopos.com, harga daging sapi di Wonogiri belum naik menjelang Lebaran ini, yaitu masih Rp130.000/kg.

“Ada kenaikan penjualan juga. Terutama yang online. Dijual ke luar. Kalau sekarang untuk pembeli lokal belum ada kenaikan signifikan,” kata Krisna saat ditemui Solopos.com di kios Darmo Pasar Kota Wonogiri, Jumat (14/4/2023).

Menurut Krisna, harga jual kacang mete Wonogiri masih sangat mungkin naik sampai sepekan setelah Lebaran saat banyak pemudik mencari makanan itu untuk oleh-oleh. Kenaikan harga jual kacang mete biasanya diikuti kenaikan permintaan.

Harga dan permintaan bakal melonjak tajam saat sepekan sebelum dan sesudah Lebaran. Pada masa-masa itu, mereka yang membeli mete pada umumnya para perantau yang pulang ke Wonogiri untuk dibawa ke daerah tujuan perantauan.

Mereka membawa itu sebagai oleh-oleh dari kampung halaman. “Biasanya beli untuk dibagi-bagikan ke orang di perantauan sebagai oleh-oleh khas sini,” ujar dia.

Saat ini tingkat penjualan kacang mete miliknya sudah melonjak hingga 150%. Pada hari selain Ramadan dan Lebaran Krisna bisa menjual kacang mete yang merupakan oleh-oleh khas Wonogiri itu sebanyak 20 kg/hari, kini naik menjadi 50 kg/hari.

Penjual aneka jajanan khas Wonogiri lainnya, Sukamto, mengungkapkan hal serupa. Harga kacang mete di kiosnya sudah mencapai naik menjadi Rp150.000/kg untuk kualitas mete biasa dan Rp160.000/kg untuk kualitas mete super.

“Bedanya mete biasa dan super terletak pada kondisinya. Kalau kondisinya utuh, enggak pecah, itu super. Kalau pecah atau belah jadi dua itu kualitas biasa,” kata Sukamto.

Sukamto mengaku mengolah sendiri kacang mete yang ia jual. Dia membeli biji kacang mete kering mentah di Jatisrono. Soal kenaikan harga jual mete, Sukamto mengikuti harga beli biji kacang mete kering mentah yang dia beli.

“Harganya masih bisa naik nanti mendekati Lebaran. Kalau berkaca pada Lebaran tahun sebelum pandemi Covid-19, harga mete bisa menyentuh Rp180.000/kg saat Lebaran. Lebih tinggi dari harga daging sapi,” ucapnya.

Sementara itu, penjual mete skala besar di Jatisrono, Andy Subagyo, mengungkapkan mete di Jatisrono banyak didatangkan dari luar Jawa.

Mete yang ia jual pun merupakan hasil produk pertanian dari Sumba, Nusa Tenggara Timur. Sebenarnya pada momen Ramadan dan Lebaran seperti saat ini, kenaikan pasokan mete tidak terlalu signifikan.

“Pasokan mete, paling naiknya sekitar 20%. Tpi permintaan memang banyak. Yang naik tajam itu permintaanya,” kata Andy. Andy bisa menjual mete kering hingga enam ton per bulan saat Ramadan atau Lebaran.

Sedangkan pada hari biasa sekiat tiga ton/bulan. Untuk kacang mete yang sudah diolah menjadi berbagai macam varian rasa, dia menjual satu-dua ton per bulan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya