SOLOPOS.COM - Kasat Lantas Polres Boyolali, AKP Herdi Pratama, saat diwawancara wartawan di kantornya, Rabu (4/1/2023). Ia mengungkapkan tidak ada kecelakaan menonjol pada Ops Lilin Candi 2022 akan tetapi angka luka ringan naik dibanding 2021. (Solopos.com/Ni’matul Faizah).

Solopos.com, BOYOLALI – Sebanyak 34 orang mengalami luka ringan selama Operasi Lilin Candi 2022 mulai dari 23 Desember 2022 – 2 Januari 2023.

Dari 34 luka ringan tersebut, kerugian material berkisar Rp28.100.000. Jumlah tersebut meningkat dari Operasi Lilin Candi 2021 yaitu 20 orang luka ringan dengan kerugian material Rp8.150.000.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Naik sedikit pada 2022 karena perbedaan antara tahun 2021 dan 2022. Pada 2021 masih ada PPKM [Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat] dan masyarakat masih dibatasi untuk pergerakannya,” jelasnya kepada wartawan di kantornya, Rabu (4/1/2023).

Selanjutnya, Herdi menyebutkan ketika 2022 masyarakat sudah mulai bebas tak hanya itu, euforia berlibur juga semakin tinggi. Menurutnya, hal tersebut yang membuka angka kecelakaan ringan pada Operasi Lilin Candi 2022 naik.

Walau pun begitu, ia merasa bersyukur tak ada kasus kecelakaan menonjol pada Operasi Lilin Candi 2022. Sehingga, Herdi berharap angka kecelakaan dapat turun pada Operasi Lilin Candi 2023 nanti.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan selama Operasi Lilin Candi 2022 ada beberapa kegiatan yang dilakukan oleh Polres Boyolali seperti upaya preemtif dan preventif.

“Pertama kami sampaikan ke pengusaha di bidang PO bus atau pariwisata agar tempat menjaga kondisi para driver agar jangan sampai kelelahan. Kemudian, untuk para driver jangan sampai melanggar peraturan lalu lintas,” lanjutnya.

Ia menambahkan ketika para sopir melanggar peraturan lalu lintas akan menjadi sebab awal kecelakaan. Herdi ingin sopir bertanggung jawab dan sadar jika mereka tak hanya sekadar membawa bus akan tetapi juga nyawa penumpang.

Selanjutnya, langkah preventif yang dilakukan selama Operasi Lilin Candi 2022 antara lain upaya pencegahan kecelakaan lalu lintas menuju arah Cepogo Cheese Park dengan membuat tim ganjal ban.

“Itu ternyata cukup efektif karena banyak pengemudi dari luar Boyolali yang tidak tahun dengan medannya. Sehingga, yang kami lihat di lapangan banyak yang mengalami trouble dari segi kopling, rem, dan sebagainya karena ketidaktahuan mereka,” jelasnya.

Selanjutnya, Satlantas Polres Boyolali juga melakukan imbauan dan penindakan kendaraan sumbu tiga ke atas. Herdi menjelaskan fungsinya adalah untuk mencegah kemacetan terutama di jalur tol.

Heri menjelaskan penindakan tersebut sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) dan Surat Keputusan Bersama (SKB) tiga menteri yang tidak memperbolehkan kendaraan sumbu tiga ke atas untuk memasuki jalan tol.

Sehingga, kendaraan tersebut dialihkan ke jalur arteri. Selanjutnya, Herdi mengimbau kepada masyarakat untuk selalu mengecek kendaraan sebelum bepergian.

“Jadi cek dulu kendaraannya, apakah dalam kondisi yang bagus karena banyak masyarakat yang bannya sudah gundul atau tidak layak. Sehingga ketika melakukan pengereman jadi slip,” jelasnya.

Kemudian, ia juga meminta masyarakat sebelum berkendara juga mengecek mesin, radiator, dan sebagainya. Menurutnya, ketika masyarakat tidak mengecek mesin dan kendaraan tidak siap akan dapat menimbulkan kecelakaan.

“Kemudian siap dari segi administrasinya, cek apakah Anda sudah layak untuk mengemudi seperti punya SIM, cek apakah STNK sudah disahkan. Kemudian, terakhir siap untuk mematuhi peraturan lalu lintas,” kata Herdi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya