SOLOPOS.COM - Peserta ekspedisi Bengawan Solo 2022 melewati perairan Bengawan Solo wilayah Kecamatan Tangen, Kabupaten Sragen, Senin (18/7/2022). (Istimewa/Suyono)

Solopos.com, SRAGEN — Para pecinta alam dan sukarelawan search and rescue (SAR) melakukan Ekspedisi Bengawan Solo 2022 sejak 14 Juli 2022 hingga 14 Agustus 2022 mendatang. Ekspedisi ini bertujuan untuk menapaki jejak peradaban tanah Jawa.

Ekspedisi yang menempun perjalanan air sepanjang 462 km dan melintasi 12 kabupaten di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur ini dinisiasi diinisiasi Komunitas Stand Up Paddle Board Indonesia dan Yayasan Putra Nusantara.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Ekspedisi yang dimulai dari hulu Bengawan Solo di Wonogiri ini tiba di wilayah Sragen pada Senin (18/7/2022). Jarak yang ditempuh 69 km. Tim sempat istirahat di bawah Jembatan Ganefo Tangen, Sragen dan bermalam di basecamp SAR Elpeje Mantingan, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Perjalanan tim ekspedisi kembali dilanjutkan dari Gunung Kendil di Mantingan menuju ke hilir.

Koordinator tim darat yang juga Ketua Bidang Kerjasama Ekspedisi Bengawan Solo 2022, Suyono, menerangkan ekspedisi ini bertujuan untuk menapaki jejak peradaban Tanah Jawa dengan mengarungi sungai purba Bengawan Solo. Sungai ini telah memberikan berkah dan musibah sejak era Pithecantorpus Erectus hingga peradaban manusia modern. Ekspedisi ini akan berakhir di wilayah Kabupaten Gresik, Jawa Timur.

Baca Juga: Bengawan Solo Bagian Penting Jalur Rempah Jawa Tengah dan Jawa Timur

“Ekspedisi ini bukan sekadar plesir, berpetualang, dan menikmati warisan sejarah purbakala. Namun juga berkontribusi memberikan edukasi pemanfaatan teknologi digital, rekomendasi potensi dan masalah serta pendampingan untuk menumbuhkan ekonomi melalui pengembangan desa wisata ekologi di sepanjang bantaran Bengawan Solo,“ ujarnya saat dihubungi Solopos.com, Selasa (19/7/2022).

Selama ekspedisi akan ada 38 tempat pemberhentian di darat yang jadi tempat istirahat tim Paddle Board. Di kesempatan yang sama tim juga memberikan data yang sudah diolah kepada pemangku kebijakan setempat.

Di lokasi istirahat itu uga dilakukan sarasehan dengan masyarakat setempat sambil membuka lapak untuk menghidupkan sentra wisata dan ekonomi baru.

Suyono menerangkan akan ada bazar usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di lokasi pemberhentian atau pit stop selama tiga hari. Selain itu ada juga bazar heritage di sekitar situs purbakala dengan mengangkat potensi wisata purbakala.

Baca Juga: Gubernur di Jawa Bertanggung Jawab Mengatasi Mikroplastik di Sungai

“Ada 48 desa yang menjadi sasaran tim untuk melatih para pemuda desa mengembangkan ekonomi, wisata, dan lingkungan. Targetnya ada 96 pemuda desa yang ikut pelatihan. Materi pelatihan disesuaikan dengan potensi desa dan permasalahan desa yang dihadapi,“ ujarnya.

Salah satu peserta ekspedisi adalah Zulfikar, 27, dari FKPPI Sragen. Ia mengikuti ekspedisi bersama tiga teman dari SAR Elpeje Sragen Kota dan Sukarelawan Ganefo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya