SOLOPOS.COM - Ratusan peserta saat mengikuti acara Napak Tilas perjuangan Raden Mas Said atau Pangeran Sambernyawa dengan rute Prasasti Nglaroh, Selogiri hingga Pendapa Rumah Dinas Bupati Wonogiri, Kamis (11/5/2023). (Solopos.com/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRI — Ratusan warga mengikuti acara Napak Tilas perjuangan Raden Mas Said atau Pangeran Sambernyawa dengan rute Prasasti Nglaroh, Selogiri hingga Pendapa Rumah Dinas Bupati Wonogiri, Kamis (11/5/2023). Peserta mengenakan atribut tradisional atau kostum karakter wayang.

Pantauan Solopos.com di titik mulai Napak Tilas di Prasasti Nglaroh atau Monumen Watugilang, kegiatan itu dimulai sekitar pukul 07.00 WIB. Acara dibuka Wakil Bupati Wonogiri, Setyo Sukarno didampingi forum komunikasi pimpinan daerah (forkopimda) Wonogiri.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Peserta Napak Tilas banyak dari pegawai organisasi perangkat daerah (OPD) Wonogiri. Mereka berjalan kaki dari Prasasti Nglaroh hingga Pendapa Rumah Dinas Bupati Wonogiri sejauh lebih kurang 9 kilometer.

Para peserta tampak meriah dan semringah ketika memulai berjalan. Mereka berjalan secara beregu. Setiap regu berjumlah lima hingga belasan orang.

Masing-masing memiliki seragam atau kostum dengan atribut tradisional atau wayang. Banyak di antaranya mengenakan pakaian lurik khas Jawa, udeng, atau kebaya. Beberapa peserta regu memulai Napak Tilas dengan menyanyikan yel-yel yang mereka ciptakan sendiri.

Wakil Bupati Wonogiri, Setyo Sukarno, mengatakan acara Napak Tilas itu bagian dari rangkain peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-282 Wonogiri. Napak Tilas sengaja dimulai dari Prasasti Nglaroh karena tempat tersebut menjadi cikal bakal berdirinya Kabupaten Wonogiri atas hasil perjuangan Pangeran Sambernyawa.

Melalui acara itu, diharapkan dapat membangkitkan semangat warga Wonogiri untuk membangun Wonogiri yang lebih maju, mandiri, dan sejahtera.

“Semoga bisa meneladani perjuangan dan semangat Raden Mas Said, yaitu milu handarbeni, angrukebi, dan mulat sarira agrasane wani,” kata Setyo, Kamis (11/5/2023).

Salah satu peserta dari Desa Keloran, Riska, menyampaikan mengikuti Napak Tilas karena ingin turut memeriahkan rangkaian acara HUT ke-282 Wonogiri. Selain itu ingin mengingat perjuangan Raden Mas Said.

Riska menjadi pemimpin regunya berjumlah lima orang. Mereka mengenakan pakaian prajurit masa mataram Islam.

“Ingin ikut memeriahkan acara. Kebetulan ini bersama rombongan, lima orang. Saya yang memimpin. Di ulang tahun Wonogiri ini, semoga menjadi daerah yang lebih maju, mandiri, dan sejahtera,” ucap Riska.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya