Soloraya
Kamis, 28 April 2016 - 19:00 WIB

NARKOBA SRAGEN : 43 Anggota DPRD Sragen Ogah Tes Urine, Alasannya .....

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ketua DPRD Sragen Bambang Samekto (kiri) dan Kapolres Sragen AKBP Ari Wibowo menunjukkan urinenya di depan toilet DPRD Sragen, Kamis (28/4/2016). (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)

Narkoba di Sragen juga jadi objek pengawasan. Anggota DPRD Sragen pun diminta tes urine, namun sebagian besar menolak.

Solopos.com, SRAGEN — Sebanyak 43 anggota DPRD Sragen enggan mengikuti tes urine yang diadakan secara mendadak oleh Tim Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) Sragen, Kamis (28/4/2016). Mereka tidak mau memberikan urine dengan alasan tidak ada sosialisasi kegiatan tersebut.

Advertisement

Berdasarkan daftar hadir di Sekretariat DPRD (Setwan) Sragen, dari 45 legislator, hanya 32 orang di antaranya yang hadir. Sementara 13 orang legislator lainnya tak diketahui alasan absen. Semula, para wakil rakyat hanya mengetahui agenda donor darah dan rapat paripurna, Kamis.

Ketua Fraksi PDIP DPRD Sragen, Sutrisno, juga tak mengetahui adanya tes urine itu. Demikian juga dengan legislator dari Fraksi Partai Golkar (FPG), Heru Agus Santosa. “Cukup pimpinan saja yang mewakili kami,” kata Heru kepada Solopos.com di sela-sela ngobrol dengan legislator lainnya, Muh. Haris Effendi, dan Purwanto.

Para wakil rakyat memilih duduk manis di kursi masing-masing dalam ruang rapat paripurna. Wakil Ketua DPRD Sragen, Anggoro Sutrisno, mengaku tidak tahu bila ada tes urine. Dia hanya diberi tahu tentang peminjaman ruang kerjanya untuk uji laboratorium sampel urine dari para pimpinan DPRD dan pimpinan daerah.

Advertisement

“Tidak ada sosialisasi sebelumnya. Kami tahunya hanya kegiatan donor darah. Kalau di kami kan ada general check up rutin,” ujar dia.

Dari 32 legislator yang hadir, hanya Ketua DPRD Bambang Samekto dan Wakilnya, Bambang Widjo Purwanto, yang ikut menyerahkan sampel urine ke tim medis dari RSUD Soehadi Prijonegoro Sragen yang dipimpin Kabid Pelayanan, dr. Finuril Hidayati. “Kalau saya spontanitas saja. Pas ada kegiatan tes urine ya ikut begitu saja,” ujar Bambang Widjo Purwanto saat dihubungi Solopos.com.

Pengambilan sampel urine para pejabat dilaksanakan di toilet DPRD Sragen. Ketua DPRD Sragen Bambang Samekto dan Kapolres Sragen AKBP Ari Wibowo mendahului ambil urine.

Advertisement

Komandan Kodim 0725/Sragen Letkol (Inf) Denny Marantika, Sekretaris Daerah (Sekda) Sragen Tatag Prabawanto, Komandan Yonif 408/Suhbrastha Sragen Letkol (Inf) Andy Bagus Diyan Arika, Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Sragen Herrus Batubara, dan Komandan Subdenpom/IV Sragen Lettu CPM Yohanes Sigit R., dan Ketua Pengadilan Agama (PA) Azid Izzudin menyusul berikutnya. Wakil Ketua DPRD Sragen Bambang Widjo Purwanto datang paling belakangan.

“Dari sembilan orang pimpinan daerah yang tes urine ternyata semuanya negatif,” kata Bambang Samekto kepada wartawan di ruang kerjanya seusai meminta hasil tes urine dr. Finuril Hidayati, Kamis siang.

Totok, sapaan akrabnya, menyampaikan tujuan tes urine untuk pimpinan daerah itu sebenarnya hanya memberi contoh kepada bawahannya. Tes urine itu, kata dia, sekaligus sebagai upaya untuk pemberantasan narkoba.

“Kami memang tidak menginformasikan kegiatan tes urine itu kepada anggota DPRD. Mestinya, mereka juga menyerahkan sampel urine seperti yang dicontohkan anggota muspida [musyawarah pimpinan daerah]. Kalau tidak mau ya itu hak mereka,” katanya saat ditemui wartawan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif