NARKOBA SRAGEN : Penangkapan Saiful Dinilai Momentum Tepat Kobarkan Perang Lawan Narkoba

Narkoba Sragen yakni terkait penangkapan Saiful Hidayat dalam kepemilikan sabu dinilai menjadi momentum untuk mengobarkan perang terhadap penyalagunaan narkoba.

Solopos.com, SRAGEN – Politikus Partai Demorasi Indonesia (PDIP) Perjuangan Sragen, Suparno, meminta tersangka kasus kepemilikan narkoba jenis sabu, Saiful Hidayat, mau menjadi whistle blower dalam perang melawan obat-obatan terlarang.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Saya turut prihatin dengan kasus yang menimpa Mas Saiful. Menurut saya akan lebih baik bila dia mau menjadi whistle blower perang melawan narkoba. Bisa jadi masih banyak pengguna dan pengedar obat-obatan terlarang di Sragen,” tutur Ketua PAC PDIP Sragen kota itu kepada melalui ponsel, Sabtu (9/5/2015).

Suparno yang juga Sekretaris Fraksi PDIP DPRD Sragen tersebut menduga Saiful yang merupakan mantan Wakil Ketua DPRD Sragen periode 2004-2009 hanyalah satu dari sejumlah tokoh sentral di Bumi Sukowati yang menjadi konsumen narkoba.

Parno, panggilan akrabnya mendesak Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Sragen diaktifkan. Tujuannya untuk menggencarkan kampanye melawan narkoba.

Parno juga mengusulkan dilakukan tes urine kepada seluruh anggota DPRD Sragen secara berkala dan mendadak.

Wakil Ketua DPRD Sragen, Dedy Endriyatno, saat dihubungi  menilai kasus kepemilikan sabu oleh Saiful Hidayat harus dijadikan momentum untuk memerangi narkoba.

“Saat ini adalah momentum tepat untuk pemberantasan narkoba. Mas Saiful bisa melengkapi permintaan maaf yang telah disampaikan dengan bersikap bekerja sama dengan polisi mengungkap jaringan narkoba di Sragen,” tutur Ketua DPD PKS Sragen itu. (baca: Polisi Sulit Usut Penyuplai Sabu Politikus PPP)

Ketua DPRD Sragen, Bambang Samekto, juga mengkritik kurang aktifnya BNK Sragen. Dia membandingkan BNK Sragen yang kalah aktif dibandingkan BNK Karanganyar dan Sukoharjo.