Soloraya
Sabtu, 4 Maret 2017 - 15:00 WIB

NASIB TKI : Keluarga Tidak Boleh Buka Peti Jenazah TKI Sragen Terbakar di Taiwan

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Jenazah TKI yang meninggal terpanggang di Taiwan, Heri Eko Saputro, 43, tiba di rumah duka di Dusun Bahak, Desa/Kecamatan Kedawung, Sragen, Jumat (3/3/2017) malam. (Moh. Khodiq Duhri/JIBI/Solopos)

Nasib TKI yang meninggal terpanggang di Taiwan telah dipulangkan dan dimakamkandi Sragen.

Solopos.com, SRAGEN — Pihak keluarga tak diperkenankan melihat jenazah tenaga kerja Indonesia (TKI) bernama Heri Eko Saputro, 43, yang tewas terpanggang dalam musibah kebakaran di mes perusahaan tempatnya bekerja di Taichung, Taiwan, pada 24 Januari 2017.

Advertisement

Jenazah Heri tiba di rumah duka pada Jumat (3/3/2017) pukul 23.00 WIB, dengan mobil ambulans berpelat nomor H 9592 RG dari Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Jawa Tengah.

Kedatangan jenazah di rumah duka di Dusun Bahak, Desa/Kecamatan Kedawung, Sragen, disambut ratusan warga, termasuk anggota perguruan silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT).

Asisten Sekda Bidang Administrasi Pembangunan & Kesejahteraan Rakyat, Endang Handayani, bersama Kapolsek Kedawung AKP Suhardi juga datang untuk menyambut kedatangan jenazah.

Advertisement

Sesampainya di rumah duka, jenazah hanya disemayamkan sekitar 30 menit. Pihak ahli waris tidak diperkenankan membuka peti mati karena kondisi jenazah yang cukup memprihatinkan akibat terpanggang si jago merah. Oleh warga sekitar, jenazah dikebumikan di permakaman umum desa setempat.

Ditemui wartawan di lokasi, Endang Handayani mengatakan sebagian hak dari ahli waris baik itu gaji atau klaim asuransi sudah diserahkan kepada ahli waris. Dari Pemkab Sragen juga berencana menyalurkan santunan namun belum diketahui nominanya.

“Nanti apa yang menjadi hak ahli waris akan kami serahkan. Mulai Senin [6/3/2017] akan kami persiapkan dokumen untuk mengurus beberapa klaim yang belum cair. Salah satunya dari Kedubes RI di Taiwan,” kata Endang Handayani.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif