SOLOPOS.COM - Ilustrasi tenaga kerja Indonesia (TKI). (Dok/JIBI)

Ilustrasi tenaga kerja Indonesia (TKI). (Dok/JIBI)

KARANGANYAR –Parsini, warga RT 002/RW 007, Dusun Cempo, Desa Salam, Kecamatan Karangpandan, Karanganyar yang tewas di Malaysia ternyata tenaga kerja Indonesia (TKI) tidak resmi alias ilegal. Dia tewas setelah menjadi korban perampokan pada Jumat (15/2) lalu.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Kabid Penempatan Tenaga Kerja Dinsosnakertrans Karanganyar, Martadi, mengatakan Parsini tidak tercatat sebagai TKI yang resmi diberangkatkan oleh instansi terkait. Kemungkinan, Parsini berangkat ke Malaysia melalui wilayah lainnya bersama teman atau kenalannya.

“Namanya tidak tercatat di dokumen TKI artinya Parsini ilegal, mungkin berangkat ke Malaysia dari luar wilayah Karanganyar,” katanya kepada Solopos.com, Senin (18/2/2013).

Sesuai aturan, TKI legal yang meninggal dunia bakal mendapatkan surat keterangan kerja atau lisensi. Selain itu, gaji terakhir dan pemulangan jenazah ditanggung perusahaannya. Sementara biaya pemulangan jenazah Parsini ditanggung oleh pihak Kedutaan dan keluarganya.

Biaya tiket pesawat dari Malaysia hingga Bandara Ahmad Yani, Semarang ditanggung Kedutaan sementara dari Semarang hingga rumah duka dibiayai pihak keluarga.

Parsini sendiri bekerja sebagai TKI sejak 2008 silam sebagai pembantu rumah tangga (PRT). Kemudian, dia pindah menjadi juru masak di Restoran Firdaus sebagai juru masak. Jenazah Parsini tiba di Karanganyar pada Minggu (17/2) sekitar pukul 19.30 WIB dan langsung dimakamkam.

Pihaknya telah menghubungi Kedutaan Besar Indonesia di Malaysia untuk mencari perkembangan informasi tentang Parsini. Pihak Kedutaan bakal memanggil pemilik atau pengelola Restoran Firdaus untuk mengurus gaji bulan terakhir yang belum dibayarkan. “Kami sudah menghubungi pihak Kedutaan, mereka bakal memanggil pemilik restoran,” jelasnya.

Sementara Kepala Desa Salam, Karangpandan, Sutardi, menambahkan sesuai permintaan pihak keluarga, jenazah Parsini langsung dimakamkan sesaat setelah sampai di rumah duka lantaran sudah tiga hari berada di Malaysia.

Menurut keterangan pihak keluarga, Parsini jarang memberikan kabar selama berada di Negeri Jiran. “Keluarganya kaget setelah mendapat kabar Parsini meninggal dunia di Malaysia karena dia jarang sekali memberikan kabar,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya