SOLOPOS.COM - Koleksi naskah kuno yang disimpan sederhana di Perpustakaan Masjid Agung Solo, Selasa (1/3/2016). (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Solopos)

Naskah kuno Solo yang ada di Masjid Agung Solo diharapkan bisa digitalisasi untuk menghindari dari kerusakan.

Solopos.com, SOLO – Takmir Masjid Agung Solo belum menentukan langkah lebih lanjut terkait penanganan buku kuno koleksi Perpustakaan Masjid Agung Solo.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Sekretaris Takmir Masjid Agung, Abdul Basid Rohmat, mengatakan buku kuno hasil perbaikan tim khusus dari Perpustakaan Nasional pada Agustus 2015 hanya ditata secara sederhana di dua rak buku. Dia berkeinginan ratusan naskah kuno tersebut bisa langsung didigitaliasikan, namun belum mengetahui caranya.

“Setelah diperbaiki, kami berkeinginan naskah kuno bisa digitalisasikan. Kemarin tim khusus dari Perpustakaan Nasional belum sempat mendigitaliasikan seluruh buku. Naskah-nakah kuno tersebut ingin kami foto kemudian filenya disimpan di komputer,” kata Basid kepada solopos.com di Kantor Takmis Masjid Agung Solo, Selasa (1/3/2016).

Basid menyampaikan digitaliasai penting untuk menjaga keselamatan naskah kuno. Menurut dia, pengunjung tidak perlu menyentuh secara langsung apabila hendak membaca atau mengkaji naskah kuno setelah didigalisasikan. Selain digitalisasi, Basid mengatakan, naskah kuno di Perpustakaan Masjid Agung perlu dialihaksarakan.

“Tulisan di naskah kuno rata-rata dalam bentuk aksara jawa-arab. Banyak yang tidak bisa membaca aksara tersebut. Butuh orang khusus yang membantu menerjemahkan isi tulisan dalam naskah kuno agar lebih bisa dinikmati masyarakat luas,” terang Basid.

Basid berharap Perpustakaan Nasional kembali menerjunkan tim khusus untuk mendigitalisasikan dan mengalihaksarakan naskah kuno koleksi Perpustakaan Masjid Agung Solo. Selain itu, lanjut dia, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo perlu turun tangan dalam menyediakan fasilitas perpustakaan yang lebih layak.

“Pelayanan perpustakaan hanya standar biasa. Kami menguapayakan perbaikan pelayanan dengan mengangkat karyawan dari lulusan D3 UNS Solo. Mohon pemerintah membantu dalam pengembangan perpustakaan. Banyak naskah yang bisa digunakan untuk belajar, terutama para santri,” papar Basid.

Petugas Perpustakaan Masjid Agung Solo, M. Zufa Syahrani, mengatakan Perpustakaan Masjid Agung Solo belum memiliki komputer khusus untuk pengunjung. Menurut dia, berbagau naskah kuno hanya disimpan dalam rak sederhana. Meski sudah diperbaiki, Zufa menilai, naskah kuno masih rentan rusak.

“Naskah kuno belum kami simpan di tempat khusus, jadi masih bersama buku-buku lain. Naskah kuno masih terancam rusak. Debu masih kerap menyelimuti naskah kuno. Setiap hari mesti saya bersihkan suapaya terhindar juga dari jamur dan rayap,” jelas Zufa. Pantauan solopos.com, perangkat komputer di Perpustakaan Masjid Agung Solo hanya satu unit, yakni untuk pengurus, bukan pengunjung.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya