Soloraya
Minggu, 21 Juni 2020 - 17:08 WIB

Nekat Bawa 13 Pelayat, Mobil Pikap Kecelakaan di Pracimantoro Wonogiri

Rudi Hartono  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah warga menolong korban luka akibat mobil pikap yang mereka tumpangi kecelakaan di jembatan Selorejo, Sirnoboyo, Giriwoyo, Wonogiri, Sabtu (20/6/2020) pukul 18.00 WIB. (Istimewa/Pius Ardhika Yoga Wardana)

Solopos.com, WONOGIRI — Sebanyak 13 warga Joho, Pracimantoro, Wonogiri, luka-luka akibat mobil pikap yang mereka tumpangi kecelakaan. Pikap tergelincir hingga jatuh miring di jembatan Selorejo, Sirnoboyo, Giriwoyo Wonogiri, Sabtu (20/6/2020) pukul 18.00 WIB. Saat itu mereka hendak melayat ke Baturetno melalui jalur lingkar selatan (JLS) Pracimantoro-Giriwoyo.

Serang Polisi di Gunung Lawu, Pria Misterius Ditembak

Advertisement

Anggota komunitas sepeda motor yang ikut menolong para korban, Pius Ardhika Yoga Wardana, 20, kepada Solopos.com, Minggu (21/6/2020), mengatakan para korban mengalami luka setelah terpental saat mobil pikap Mitsubishi T120SS berpelat nomor AD 1797 PI yang mereka tumpangi jatuh miring ke kiri di badan jalan.

Mayoritas penumpang laki-laki yang berusia paruh baya. Warga secara spontan menolong. Ada yang membantu mengevakuasi para korban lalu membawa ke RS Maguan Husada, Pracimantoro. Ada pula yang mengatur lalu lintas karena mobil pikap tersebut menghalangi jalan.

Advertisement

Mayoritas penumpang laki-laki yang berusia paruh baya. Warga secara spontan menolong. Ada yang membantu mengevakuasi para korban lalu membawa ke RS Maguan Husada, Pracimantoro. Ada pula yang mengatur lalu lintas karena mobil pikap tersebut menghalangi jalan.

“Saat itu petang hari, penerangan minim. Lalu lintas sempat tersendat saat mobil yang kecelakaan itu belum bisa dievakuasi. Setelah warga berhasil mengevakuasi mobil, lalu lintas kembali lancar,” kata warga Selorejo itu saat dihubungi.

Rawan Kecelakaan, Dishub Rekayasa Lalu Lintas di Karanganyar

Advertisement

Kronologi Kecelakaan Mobil Pikap di Pracimantoro Wonogiri

Awalnya, mobil yang dikemudikan Giyanto mengangkut 11 orang dari arah Pracimantoro. Sebelum 500 meter dari lokasi kejadian sopir menghentikan mobil karena posisinya diganti Kamto, kerabat yang duduk disebelahnya.

Saat itu Giyanto merasa capai. Setelah melintas di jalan menikung dan menurun, Kamto tak bisa mengendalikan laju mobil sehingga oleng. Sesampainya di jembatan mobil tergelincir sampai akhirnya jatuh miring ke kiri. Para penumpang di bak pun terpental.

Hujan Abu Erupsi Merapi Guyur 39 Desa di Magelang

Advertisement

“Semua penumpang termasuk sopir selamat. Totalnya ada 13 penumpang. Saat itu lima penumpang luka lecet, sehingga tak dilarikan ke RS. Tujuh penumpang lainnya dilarikan ke RS Maguan Husada. Lima orang diperbolehkan pulang karena hanya luka ringan, dua orang lainnya dirawat inap karena masih mengeluhkan sakit,” kata Broto mewakili Kasatlantas Polres Wonogiri, AKP Hendrie Suryo Liquisasono.

Dia melanjutkan para penumpang merupakan warga Joho, Pracimantoro yang akan melayat ke Baturetno. Mereka sudah berusia lebih dari 50 tahun, tetapi syukur tidak ada yang mengalami luka sangat serius.

Broto menegaskan mobil pikap bukan untuk mengangkut orang, tetapi barang.

Advertisement

Presiden Jokowi Ulang Tahun ke-59, Ini Doa Netizen Lewat Tagar #HBD59JOKOWI

Mengangkut orang di bak terbuka sangat berbahaya. Penumpang bisa terjatuh, terlebih saat mobil oleng. Dia mengaku intensif memberi imbauan kepada warga agar tak mengangkut orang dengan mobil pikap. Bahkan, polisi cukup sering menilang sopir mobil pikap yang mengangkut orang.

“Kalau mendapati mobil pikap mengangkut orang, kami minta para penumpang turun. Kami tak mengizinkan penumpang diangkut lagi sebelum sopir mengganti mobil dengan minibus misalnya. Ini jelas pelanggaran, ya kami tilang,” imbuh Broto.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif