Soloraya
Kamis, 5 Januari 2012 - 17:21 WIB

Nelayan WGM Ditemukan Tewas di Pinggir Jalan

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - TEWAS MISTERIUS -- Warga dan rekan Bambang Sujantoro, nelayan Waduk Gajah Mungkur yang ditemukan tewas di tepi jalan menengok jenazah korban di kamar jenazah RS dr Soediran Mangun Soemarso Wonogiri, Kamis (5/1/2012). (JIBI/SOLOPOS/ Trianto Hery Suryono)

TEWAS MISTERIUS -- Warga dan rekan Bambang Sujantoro, nelayan Waduk Gajah Mungkur yang ditemukan tewas di tepi jalan menengok jenazah korban di kamar jenazah RS dr Soediran Mangun Soemarso Wonogiri, Kamis (5/1/2012). (JIBI/SOLOPOS/ Trianto Hery Suryono)

WONOGIRI – Seorang nelayan perairan Waduk Gajah Mungkur (WGM) Sendang, Wonogiri, Bambang Sujantoro, 30 ditemukan tewas tergeletak di pinggir jalan tepatnya di sekitar lokasi karaoke Permadani, Sendang, Kamis (5/1/2012) pagi. Kematian korban menimbulkan kecurigaan sehingga polisi pun memeriksa jenazah warga Dusun Godean RT 03/RW II, Desa Sendang, Kecamatan/Kabupaten Wonogiri itu.
Advertisement

Informasi yang dihimpun Espos, jenazah korban kali pertama diketahui oleh rekannya yang bernama Jumari. Oleh saksi korban dilarikan ke RSUD dr Soediran Mangun Sumarso (SMS) Wonogiri namun dalam kondisi tak bernyawa. Data di RSUD dr SMS Wonogiri, korban tiba di rumah sakit sekitar pukul 04.30 WIB.

Kondisi korban setiba di RS menderita trauma di kepala bagian atas dan lecet di tangan kiri. Beberapa teman korban yang melihat jenazah korban di kamar mayat menyatakan, kedua kelopak mata korban lebam, dahi gembur dan sebagian jari tangan kiri putus.

Awalnya, nelayan WGM itu dikabarkan tewas karena tabrak lari namun siang hari muncul informasi baru korban dibunuh karena luka-luka di tubuh yang dianggap mencurigakan. Pihak keluarga yang menunggui di kamar mayat awalnya menolak jenazah korban diotopsi namun setelah diberi pengertian akhirnya meluluskan permintaan polisi.

Advertisement

“Tidak usah (diotopsi) kasihan,” ujar kakak korban, Yuni saat ditanya teman korban yang ikut menunggui di kamar mayat.

Kasatreskrim Polres Wonogiri, AKP Sugiyo mewakili Kapolres Wonogiri, AKBP Ni Ketut Swastika saat mengonfirmasi Espos menyatakan, pihaknya masih mendalami penyebab kematian korban. “Ada beberapa kejanggalan sehingga korban diotopsi,” kata Kasatreskrim.

Dijelaskan oleh mantan Kapolsek Bendosari, Sukoharjo ini, korban bersama tiga rekannya, seperti Udin, Sutris dan Supardi minum di halaman karaoke Permadani. Namun, ujarnya, karaoke Permadani tutup sekitar pukul 01.30 WIB. “Setelah karaoke tutup, korban bersama saksi Jumari tidur di depan warung milik Jumari. Korban tidur menghadap ke timur sedangkan Jumari menghadap ke utara. Saat saksi bangun telah melihat korban sudah tergeletak di pinggir jalan. Dikatakan oleh Jumari kalau korban terserempet kendaraan,” katanya.

Advertisement

Lebih lanjut dijelaskan oleh Kasatreskrim, hasil pemeriksaan tim identifikasi Reskrim, ternyata ada luka yang mencurigakan di tubuh korban. “Sehingga muncul dua versi penyebab kematian korban. Pertama akibat Lakalantas, kedua akibat penganiayaan. Kalau akibat Lakalantas kok ada luka di mata namun kalau penganiayaan kok tidak ada yang mendengar keributan,” jelasnya.

Terpisah, teman-teman korban dan Kadus Godean, Desa Sendang, Agung Susanto menyatakan korban tidak memiliki musuh dan berkelakukan baik. “Ndak punya musuh. Kami melihat setiap hari korban sebagai nelayan,” ujar Ketua MGM (Masyarakat Gajah Mungkur), Bondan saat menengok jenazah korban di RSUD dr SMS.

Kadus Godean, Agung menyatakan, korban merupakan nelayan WGM. “Jika Minggu atau hari libur, korban menjadi tukang parkir di area wisata Sendang,” terangnya.

JIBI/SOLOPOS/Trianto Hery Suryono

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif