Soloraya
Rabu, 27 Juni 2018 - 20:40 WIB

Nenek 82 Tahun Boyolali Ini Tak Pernah Absen Nyoblos Pemilu

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, BOYOLALI</strong> — Nenek-nenek satu ini patut diacungi jempol. Meski usianya telah menginjak 82 tahun dan langkah kakinya tertatih-tatih, ia tak mau menyia-nyiakan hak politiknya untuk memilih calon pemimpinnya.</p><p>Nenek-nenek asal RT 004/ RW 001 Desa Sawahan, Ngemplak, Boyolali, bernama Murtiyah ini dengan yakin mencoblos salah satu pasangan calon <a title="Kecamatan Boyolali Kota Kekurangan 1.468 Surat Suara" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180627/492/924553/kecamatan-boyolali-kota-kekurangan-1.468-surat-suara">Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah</a>&nbsp;(Jateng) di tempat pemungutan suara (TPS) 01 tak jauh dari rumahnya, Rabu (27/6/2018).</p><p>"Tadi sejak dari rumah sudah ngebet minta diantar ke sini [TPS 01]. Pokoknya, dia ingin mencoblos," kata Anom Suratno, salah satu menantu Murtiyah saat berbincang dengan<em> Solopos.com</em> seusai mencoblos di TPS 01 Sawahan, Ngemplak.</p><p>Menurut Anom, setiap kali hajatan demokrasi di negeri ini digelar, Murtiyah tak pernah absen <a title="Ramaikan Pilgub Jateng, Gawang Lapangan Desa Diboyong ke TPS" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180627/492/924548/ramaikan-pilgub-jateng-gawang-lapangan-desa-diboyong-ke-tps">mencoblos</a>. Beragam cara dia lakukan agar bisa menyalurkan hak suaranya di TPS. Kadang berjalan sendiri atau minta diantar keluarga. "Kalau enggak diantar, kami dimarahi," jelas Suratno.</p><p>Pagi itu, Murtiyah mendatangi TPS 01. Meski tak jauh dari rumahnya, Murtiyah diantarkan naik mobil oleh menantunya. Murtiyah memang sudah sulit berjalan karena usianya yang sudah sepuh. "Sebenarnya bisa berjalan, tapi sudah agak sulit. Makanya, tadi saya antar ke TPS 01," jelasnya.</p><p>Demi rasa kemanusiaan, Murtiyah dibantu petugas KPPS saat mencoblos. Perempuan yang lahir sebelum kemerdekaan bangsa ini tak perlu keluar mobil saat menyalurkan hak suaranya. Petugas yang mendatangi Murtiyah sembari membawa surat suara dan paku untuk mencoblos.</p><p>"Mangga Mbah dipun coblos gambar sesuai pilihannya. Sampai tembus lo Mbah," ujar salah satu panitia TPS.</p><p>Tentu saja, panitia dan putra Murtiyah mengetahui pilihan nenek itu. Di dalam mobil tak memungkinkan dipasang penutup. Murtiyah pun dengan tenang memilih gambar nomor satu bergambar Ganjar Pranowo dan Yasin.</p><p>Setelah mantap, tangan kanan Murtiyah dengan gemetaran mencobloskan paku ke gambar pasangan Ganjar-Yasin. Setelah <a title="Pilgub Jateng: KPU Boyolali Musnahkan Surat Suara Rusak" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180626/492/924363/pilgub-jateng-kpu-boyolali-musnahkan-surat-suara-rusak">mencoblos</a>, Murtiyah tak banyak bercakap. Ia kembali duduk tenang di jok mobil depan. "<em>Pun nggih</em>," katanya lirih.</p><p>Anom mengakui ibu mertuanya itu sangat bersemangat jika ada pemilu. Momen saat pencoblosan adalah momen yang selalu dinanti-nanti. "Baik Pilpres, Pileg, Pilkada, atau Pilgub, ibu selalu minta diantar ke TPS," jelasnya.</p><p><br /><br /></p>

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif