SOLOPOS.COM - Narni, 65, warga Dukuh Kolutan RT 014, Karangwaru, Plupuh, Sragen, terbaring di instalasi gawat darurat Puskesmas Tanon I Sragen, Sabtu (20/1/2018). Narni selamat dari maut setelah hanyut terbawa arus Bengawan Solo. (Istimewa/Subbag Humas Polres Sragen)

Warga Plupuh Sragen selamat setelah hanyut di Sungai Bengawan Solo.

Solopos.com, SRAGEN — Nenek-nenek asal Dukuh Kolutan RT 014, Desa Karangwaru, Kecamatan Plupuh, Sragen, Narni, 65, selamat dari maut setelah hanyut di Sungai Bengawan Solo sejauh puluhan meter, Sabtu (20/1/2018) pukul 14.00 WIB.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Petani tua tersebut diduga depresi dan diperkirakan berniat bunuh diri di Bengawan Solo, namun nyawanya berhasil diselamatkan warga di Dukuh Ngamban, Desa Gawan, Tanon, Sragen.

Kapolres Sragen AKBP Arif Budiman melalui Kapolsek Tanon AKP Agus Jumadi saat dihubungi Sabtu sore, mengisahkan peristiwa nahas itu berawal saat Narni bersama anggota keluarganya, Aryani, 30,  mengendarai sepeda motor dari rumah di Plupuh ke suatu tempat di wilayah Tanon pada pukul 13.30 WIB.

Sesampainya di tikungan jalan depan rumah Ipda Joko Margono Utomo, tepatnya di Dukuh Ngamban RT 001, Desa Gawan, Tanon, Sragen, pada pukul 13.45 WIB, Narni minta turun dan mengatakan ingin ke rumah saudara.

Aryani, ungkap dia, kala itu bertanya, ”Keluarga sapa [siapa]?” Kemudian Narni menjawab, ”Pokoke awakmu meneng wae, enteni neng kene [Pokoknya kamu diam saja, tunggi di sini]!” Agus mengungkapkan Aryani tetap mengikuti langkah Narni dari belakang.

“Narni berjalan menuju Bengawan Solo. Narni ke sungai bermaksud ingin buang air besar. Tetapi Aryani tetap mengikutinya. Sesampainya di bibir sungai, Narni terpeleset. Aryani berusaha menolong Narni tetapi tidak kuat dan akhirnya Narni tercebur Bengawan Solo,” jelas Agus.

Aryani langsung berteriak meminta tolong warga untuk menyelamatkan Narni yang hanyut. Warga pun berusaha mengejar Narni dan akhirnya bisa diselamatkan di Dukuh Ngamban RT 004, Desa Gawan, Tanon.

“Korban selamat dan dilarikan ke Puskesmas Rawat Inap Tanon I. Nyawa nenek-nenek itu berhasil selamat karena pertolongan warga. Sekarang korban sudah sadar dan rencananya mau dirujuk ke RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen. Kendati sudah sadar kami belum bisa meminta keterangan korban. Kami hanya mengumpulkan keterangan dari pihak keluarga,” ujarnya.

Agus menjelaskan dari pengakuan keluarga, Narni mengalami depresi dan belakangan sering melamun serta tingkah lakunya tidak seperti biasanya. Dari tanda-tanda tersebut, Agus menduga ada kemungkinan korban berlari ke sungai itu untuk motif bunuh diri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya