SOLOPOS.COM - Warga dan pedagang menjejali kawasan Jl. Bayangkara tak jauh dari Masjid Mlinjon, Kelurahan Tonggalan, Kecamatan Klaten Tengah, Kamis (7/4/2022) sore. (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Orang-orang berjalan menyusuri Jl. Bayangkara dan Jl. Melati tak jauh dari Masjid Mlinjon, Kelurahan Tonggalan, Kecamatan Klaten Tengah. Mereka menjejali puluhan lapak pedagang kaki lima (PKL) yang berderet di sepanjang dua sisi jalan.

Nyaris tak ada lapak yang sepi pembeli. Mereka berdatangan silih berganti. Semakin sore suasananya kian ramai. Apalagi cuaca sore itu cerah. Kondisi arus lalu lintas pun kian padat.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Pembeli didominasi ABG. Mereka asyik berjalan-jalan menyusuri kedua ruas jalan tersebut. Ngabuburit sembari berburu takjil. Menu yang dijual pedagang beragam. Seperti cilok, takoyaki, bakso, nasi padang, pecel, plencing, serta aneka minuman kekinian hingga tradisional.

Baca Juga: Pengumuman Lur…Pasar Sore Ramadan Kawasan Masjid Mlinjon Klaten Ditiadakan

Kembalinya suasana Kampung Ramadan Masjid Mlinjon yang sempat menghilang selama dua tahun gegara pandemi Covid-19 disambut suka cita para pedagang maupun pembeli. Salah satunya Bekti, 50, pedagang yang menjajakan aneka menu satai.

“Sudah lima hari ini jualan di sini. Alhamdulillah habis terus. Kalau yang dijual setiap hari banyak sampai tidak bisa menghitung. Kalau 150 tusuk satai mungkin ada ya. Banyak yang suka satai gembus. Satu tusuknya Rp2.500,” kata pedagang aneka menu satai, Bekti, 50, saat ditemui Solopos.com di lapaknya, Kamis (7/4/2022) sore.

Bekti mengakui suasana kawasan di sekitar Masjid Mlinjon saat Ramadan tahun ini kembali ramai jika dibandingkan tahun lalu yang hanya ada segelintir pedagang dan pembeli. Kondisi itu tak lain lantaran ada pandemi Covid-19.

Baca Juga: RAMADAN 2017 : Perputaran Uang Kampung Ramadan di Tonggalan Diprediksi Capai Rp1 Miliar

Hal senada disampaikan pedagang rujak, Sayuti, 51. Dia mengatakan suasana Kampung Ramadan Masjid Mlinjon tahun ini jauh lebih ramai dibandingkan tahun lalu.

“Tahun lalu itu tidak ada. Ada yang jualan tetapi tidak seramai ini. Sekarang banyak yang datang. Kalau 200-an pedagang ada,” kata Sayuti.

Namun, bazar ramadan di sekitar Masjid Mlinjon tahun ini tak dikelola Takmir Masjid Mlinjon seperti tahun-tahun sebelum ada pandemi Covid-19. Tak ada promosi, pengaturan tempat, dan lain-lain ihwal kawasan sepanjang jalan itu menjadi bazar kuliner saat Ramadan.

Baca Juga: Keren Pol! Ini 5 Tempat Bukber Terbaru di Janti Klaten

“Tahun ini tidak dikelola takmir. Kebersihan tempat dan mencari lapak kami kelola sendiri. Setiap hari juga datang dari Satpol PP mengingatkan untuk mengenakan masker,” kata dia.

Salah satu pembeli di Kampung Ramadan Masjid Mlinjon, Hani, 18, mengatakan menu yang dijual pedagang di Kampung Ramadan Masjid Mlinjon komplet hingga tak perlu jauh-jauh untuk mendapatkan menu beragam.

“Sebelum ada pandemi Covid-19 saya setiap Ramadan ke sini. Namun, sejak ada pandemi baru tahun ini berbelanja menu takjil di sini. Harapannya ya Ramadan-Ramadan ke depan bisa semakin ramai dan tidak ada lagi pandemi Covid-19,” kata warga Kecamatan Klaten Utara.

Baca Juga: Legend! Satai Kambing Pak Kamto Jatinom Super Lezat

Tempat Andalan

Salah satu takmir Masjid Mlinjon, Eko Hari Mursanto, mengatakan Kampung Ramadan Masjid Mlinjon sudah ada sejak lebih dari 10 tahun lalu. Bazar kuliner itu menjadi tempat andalan warga Kabupaten Bersinar berburu takjil saat Ramadan tiba.

Kampung Ramadan Masjid Mlinjon dikelola takmir masjid setempat. Takmir mengatur lokasi jualan para pedagang agar lebih tertata dan rapi. Namun, tiga tahun terakhir atau sejak ada pandemi Covid-19, takmir memilih tak menggelar Kampung Ramadan Masjid Mlinjon.

Eko menjelaskan pertimbangan takmir tahun ini tak menggelar Kampung Ramadan Masjid Mlinjon lantaran masih ada penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Baca Juga: Asale Sego Wiwit Khas Klaten dari Sesaji hingga Sajian Kekinian

“Kami juga paham kasus Covid-19 di Klaten menurun. Tetapi karena masih ada PPKM, kami mempertimbangkan untuk tidak menggelar kampung ramadan tahun ini,” kata Eko.

Meski takmir tak menggelar, pedagang tetap berdatangan. Hal itu tak lain lantaran kawasan di sekitar Masjid Mlinjon kadung dikenal dengan bazar kulinernya saat Ramadan tiba. Apalagi, tahun ini kasus Covid-19 jauh menurun dibandingkan tahun lalu. Kondisi itu didukung dengan pelonggaran yang diberlakukan pemerintah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya