SOLOPOS.COM - Ilustrasi Bus Trans Jateng. (Espos/Moh. Khodiq Duhri)

Solopos.com, SRAGEN — Ketua Konsorsium BRT Trans JatengAri Sutris, menyampaikan permintaan maaf terkait insiden penutupan akses ambulans yang membawa pasien oleh salah satu bus Trans Jateng di jalur buka tutup di Kalijambe, Sragen, pada Rabu (30/8/2023).

Ari Sutris menyampaikan kalau ada pengemudi yang salah pihaknya akan mengklarifikasi atas kesalahan itu. Dia mengatakan pihaknya sudah memberi pembinaan berupa surat peringatan kepada sopir bus Trans Jateng tersebut.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Dia menjelaskan orang bisa menilai sendiri-sendiri dan kalau orang di jalan itu melihatnya spesifik sehingga perlu klarifikasi. “Dari video itu sebenarnya ambulans sudah dikasih jalan tetapi tidak mau jalan. Kenapa, saya tidak mengerti. Orang di jalan ya mangga [silakan]. Mencari kepuasan sendiri-sendiri ya mangga. Yang jelas tidak ada yang harus diperpanjang atas kejadian itu. Ya, tinggal kesadaran kedua-duanya untuk saling mengerti dan menghargai sesama pengguna jalan,” ujar Ari saat dihubungi Solopos, Sabtu (2/9/2023).

Bus Trans Jateng yang nyelonong masuk jalur buka tutup dan berhadapan dengan mobil ambulans pembawa pasien dari Gemolong ke RS Karima Utama Kartasura viral di media sosial. Kejadian di Kalijambe, Sragen, itu sempat diunggah warga ke Tiktok dan menjadi perbincangan warganet.

Ketua Paguyuban Ambulans Sragen (PAS), Muh. Amir, saat dihubungi Solopos.com, Sabtu (2/9/2023), menjelaskan awalnya ambulans yang dikemudikan Tulus dengan Co-ambulans Anang mengantar pasien warga yang sudah lanjut usia mengalami patah tulang dari rumah pasien di Gemolong, Sragen, pada Rabu (30/8/2023). Amir, sapaannya, menyampaikan pasien itu mengalami patah tulang karena jatuh di kamar mandi. Pasien itu, jelas dia, hendak diantar ke RS Karima Utama Kartasura.

Amir melanjutkan saat mengantar ke Kartasura, sirine ambulans dihidupkan. Ambulans tiba di lokasi perbaikan jalan di Jalan Solo-Purwodadi, tepatnya di wilayah Kalijambe, Sragen. Dia mengatakan mobil ambulans oleh penjaga jalan yang buka tutup itu ditempatkan di antrean paling depan. Dia melanjutkan tiba giliran pintu dari utara dibuka dan pintu dari selatan ditutup.

“Saat ambulans kami masuk jalur buka tutup itu, tiba-tiba dari arah selatan ada Bus Trans Jateng ngeblong tidak mau antre. Padahal mobil lainnya dari arah selatan sudah berhenti semua. Kejadian itu direkam warga dan diunggah ke Tiktok. Saya tidak tahu siapa yang merekam dan mengunggah video itu,” ujar Amir.

Dia menjelaskan posisi ambulans sudah benar di jalurnya dan sudah terlalu masuk ke jalur sehingga tidak memungkinkan mundur karena di belakang antrean mobil juga banyak. Posisi ambulans dan bus itu berhadap-hadapan. “Bus ngeyel. Jiwa muda, co ambulans turun dan sempat ramai dengan driver bus. Akhirnya mereka dipisah warga dan bus yang harus mundur karena itu haknya pengguna jalan dari utara [arah Gemolong]. Kami sudah mengonfirmasi ke penjaga pintu buka tutup memang posisi ambulans yang benar,” jelasnya.

Amir menyampaikan peristiwa itu juga sudah disampaikan kepada pihak Bus Trans Jateng. Dia mengirimkan screenshot percakapan dengan BRT Trans Jateng yang menerangkan pihak BRT Trans Jateng meminta maaf atas kejadian itu dan akan menindaklanjuti dengan pembinaan terhadap pengemudi yang melanggar SOP.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya