SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Espos/Burhan Aris Nugaraha)

Ilustrasi (Espos/Burhan Aris Nugaraha)

BOYOLALI--Pemerintah Desa Ngesrep, Ngemplak, Boyolali, menutup izin kepada para pengembang yang ingin mendirikan perumahan di wilayah tersebut. Sementara fokus desa adalah mendukung wilayah mereka sebagai tempat ekonomi dan perdagangan.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Penutupan ijin itu telah dimulai 2012 ini. “Kami sudah tutup ijin untuk pengembang perumahan karena ketentuan RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah-red), Ngesrep untuk ekonomi dan perdagangan,” jelas Kades Ngesrep, Suharna saat ditemui Solopos.com di ruang kerjanya, Jumat (20/4/2012).

Melihat catatan di beberapa tahun terakhir, Suharna mengatakan, Ngesrep diminati sebagai wilayah alternatif pendirian perumahan oleh para pengembang. Terkini, empat lokasi kompleks perumahan beridiri di desa itu. “Ada empat lokal. Ada yang berisi 200 rumah dengan lahan tiga patok atau 1,5 hektare,” tandas Suharna.

Data Suharna menyebut, desa seluas 25.221.885 ha itu, antara lain masih terdiri dari 108 ha lahan irigasi teknis dan 10,65 ha lahan perladangan. Sementara luas pekarangan lebih besar dibanding lahan pertanian, yakni 777,15 ha. “Lahan irigasi teknis akan lebih menyempit karena ada proyek tol,” kata Suharna.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya