Soloraya
Selasa, 13 Juni 2023 - 18:39 WIB

Ngublag Sumber, Tradisi Unik Warga Sambiroto Wonogiri Bersihkan Mata Air Desa

Muhammad Diky Praditia  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga terjun ke air yang berasal dari sumber mata air di Desa Sambiroto, Pracimantoro, Wonogiri, saat digelar tradisi Ngublag Sumber yang bertujuan memberihkan sumber air desa, Selasa (13/6/2023). (Solopos/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRI — Warga Desa Sambiroto, Kecamatan Pracimantoro, Wonogiri, memiliki tradisi unik untuk menjaga dan bersihkan sumber mata air desa yang berada di bawah dua pohon trembesi besar desa setempat.

Tradisi itu bernama Ngublag Sumber. Tahun ini, tradisi itu digelar pada Selasa (13/6/2023) pagi hingga siang. Puluhan anak, remaja, dan orang dewasa laki-laki terjun dari panggung dengan ketinggian lebih kurang lima meter di atas sumber mata air seukuran lapangan voli di desa itu.

Advertisement

Mereka bergiliran terjun ke sumber air itu. Akibat banyaknya orang yang masuk ke air, sumber mata air itu seketika berubah warga menjadi cokelat keruh. Lumpur dari dasar air naik ke permukaan.

Sesekali orang-orang yang terjun ke sumber mata air saat digelar tradisi bersihkan sumber mata air di Sambiroto, Wonogiri, itu membawa lumpur ke daratan. Mereka melumuri badan sendiri dan teman-temanya dengan lumpur itu.

Advertisement

Sesekali orang-orang yang terjun ke sumber mata air saat digelar tradisi bersihkan sumber mata air di Sambiroto, Wonogiri, itu membawa lumpur ke daratan. Mereka melumuri badan sendiri dan teman-temanya dengan lumpur itu.

Tidak ada wajah murung atau kesal karena badan menjadi kotor. Mereka melakukan itu dengan suka cita. Selepas terjun bebas ke sumber air, mereka kembali ke daratan, terjun lagi, ke daratan lagi.

Begitu mereka melakukan berkali-kali. Sesekali mereka menghangatkan badan di perapian dengan bahan bakar kayu trembesi. Sementara itu, di sekitar sumber air, ratusan warga tampak antusias menonton puluhan laki-laki terjun dan berenang di sumber air.

Advertisement
Warga terjun ke air yang berasal dari sumber mata air di Desa Sambiroto, Pracimantoro, Wonogiri, saat digelar tradisi Ngublag Sumber yang bertujuan memberihkan sumber air desa, Selasa (13/6/2023). (Solopos/Muhammad Diky Praditia)

Rendi mengaku sejak kecil ikut tradisi turun temurun bersihkan sumber mata air Sambiroto, Wonogiri, tersebut. Dia hampir tidak pernah melewatkan tradisi yang hanya dilaksanakan setahun sekali itu. Bersama teman-temannya ia menceburkan diri ke sumber air dekat Balai Desa Sambiroto.

Warga Luar Desa Dilarang Ikut

“Eman-eman kalau tidak ke sini. Ini kan cuma setahun sekali,” ujar dia. Kepala Desa Sambiroto, Sukatmo, mengatakan tradisi Ngublag Sumber sudah ada sejak nenek moyang dulu.

Mereka yang boleh ikut mencebur ke sumber hanya laki-laki warga Desa Sambiroto. Warga dari desa lain dilarang ikut. Hal itu lantaran pernah suatu ketika ada warga desa lain yang ikut tradisi itu, tetapi kemudian hilang masuk ke lubang sumber air.

Advertisement

Sukatmo menjelaskan tradisi Ngublag Sumber merupakan bagian dari tradisi rasulan atau bersih desa setelah panen raya sekaligus cara masyarakat mensyukuri apa yang telah diberikan Tuhan, dan agar terhindar dari musibah.

Menurut dia, sebenarnya tujuan dari tradisi Ngublag Sumber di Sambiroto, Wonogiri, adalah bersihkan atau menguras sumber mata air yang penuh lumpur. Dengan puluhan warga terjun dan mandi di sumber mata air itu, lumpur-lumpur yang menutupi sumber mata air akan terangkat dan dibuang keluar sumber.

Keberadaan sumber mata air itu sangat berarti bagi warga Desa Sambiroto. Air dari sumber itu dimanfaatkan untuk keperluan irigasi sawah, industri rumahan pembuatan tempe, dan keperluan mandi cuci kakus (MCK).

Advertisement

“Kalau bukan saat rasulan, sumber mata air tidak boleh dimasuki untuk mandi,” katanya. Area jangkauan air dari sumber mata air itu separuh dari total luas desa, yaitu lebih dari 25 hektare.

Berkat ada sumber air tersebut, Desa Sambiroto tidak pernah kekeringan meski ada kemarau panjang. “Kemarau juga mengalir terus, enggak pernah asat,” ujar Sukatmo.

Dia menambahkan selain Ngublag Sumber, tradisi rasulan di Desa Sambiroto juga menggelar pagelaran wayang semalam suntuk sebagai hiburan warga sekaligus tolak bala.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif