SOLOPOS.COM - Suasana Night Market Ngarsopuro Solo yang digelar untuk kali pertama sejak vakum karena pandemi Covid-19, Sabtu (9/4/2022). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLONight Market Ngarsopuro Solo dipastikan kembali berjualan di lokasi lama yakni Jl Diponegoro kawasan Ngarsopuro berbarengan dengan event Car Free Night (CFN) perayaan Malam Tahun Baru, Sabtu (31/12/2022) malam.

Ada beberapa perubahan konsep dan ketentuan berjualan dibandingkan dengan saat sebelum pindah sementara ke Jl Bhayangkara, Sriwedari, Solo, per Juli 2022 lalu.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Para pedagang dilarang melakukan aktivitas memasak untuk menjaga kebersihan dan kenyamanan pengunjung di koridor Ngarsopuro yang baru selesai ditata itu. Hal itu dikatakan Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Perindustrian (Dinkop UKM Perindag) Kota Solo, Wahyu Kristina, saat ditemui wartawan di kantornya, Kamis (29/12/2022).

Ia mengatakan para pedagang Night Market Ngarsopuro kembali berjualan di kawasan Ngarsopuro Solo saat perayaan Malam Tahun Baru. Hal ini seiring rampungnya proyek penataan kawasan Ngarsapuro selama sekitar enam bulan terakhir.

“Jadi, pedagang Night Market Ngarsopuro kembali ke lokasi awal. Tidak ada penambahan pedagang ya. Hanya sekarang tidak boleh lagi memasak di lokasi saat berjualan. Harus dalam kondisi sudah jadi, siap disajikan,” katanya.

Ina, sapaan akrabnya, mengatakan event Night Market Ngarsopuro identik dengan lokasi penyelenggaraan di koridor Ngarsopuro. Sehingga diharapkan koridor Ngarsopuro kembali ramai pengunjung yang berimplikasi menggeliatkan usaha mikro, kecil dan memengah (UMKM) dan menggerakkan perekonomian daerah.

Dia berpesan agar para pedagang Night Market benar-benar menjaga kebersihan dan kenyamanan di koridor Ngarsopuro Solo. “Jangan sampai terkesan kotor karena ada pedagang yang memasak. Jadi makanan dimasak di rumah baru ditawarkan atau dijual di lokasi,” ujar dia.

Sementara itu, Ketua Paguyuban Pedagang Night Market Ngarsopuro, Engkur Kurniadi, menyampaikan jumlah pedagang saat ini ada 208 orang yang menggelar lapak dagangan di 58 tenda. Pedagang berkomitmen menjaga kebersihan dan kenyamanan pengunjung di koridor Ngarsopuro.

Dia berharap omzet para pedagang kembali normal setelah berjualan kembali ke koridor Ngarsopuro. “Saat berjualan di kawasan Sriwedari, omzet penjualan anjlok lebih dari 50 persen. Hampir separuh turun. Sekarang berjualan lagi di lokasi sama sehingga harapannya omzet kembali naik,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya